PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
June 21, 2023
Krisna Prihantoro
Mengetahui untung rugi bisnis merupakan hal yang penting bagi setiap pemilik bisnis. Laporan laba rugi atau profit loss merupakan laporan yang bisa digunakan untuk menganalisis keuntungan sebuah bisnis dalam periode waktu tertentu.
Dengan memahami laporan ini, pemilik bisnis dapat melihat apakah bisnis mereka mencatat keuntungan atau kerugian, serta mengetahui performa keuangan secara keseluruhan. Informasi ini sangat berharga dalam pengambilan keputusan bisnis yang tepat serta pengelolaan keuangan yang efektif dalam mengembangkan bisnis.
Laporan laba rugi berisi ringkasan informasi tentang pendapatan dan pengeluaran. Laporan ini dibuat secara mingguan, bulanan, per kuartal, atau tahunan, tergantung pada prosedur operasional standar suatu bisnis.
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang berisi tentang pengeluaran, keuntungan, dan pendapatan perusahaan. Laporan ini membantu pihak-pihak yang berkaitan dengan bisnis menentukan profitabilitas. Ini juga menunjukkan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan dengan mengendalikan hutang dan pengeluaran.
Baris pertama dalam laporan laba rugi menyoroti pendapatan kotor tahunan perusahaan dari penjualan dan sumber eksternal lainnya. Pengeluaran bisnis, seperti biaya pemasaran, gaji karyawan, dan lainnya, ditampilkan setelah bagian pendapatan.
Dengan demikian, ini membantu Anda untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang keuntungan bersih perusahaan, yang diperoleh dengan mengurangi biaya kotor dari penjualan. Anda dapat menghitung untung rugi bisnis Anda secara akurat dengan melihat laporan ini.
Menyusun laporan laba rugi yang efektif membutuhkan langkah-langkah yang terstruktur dan pemahaman yang mendalam tentang komponen-komponen yang terlibat. Pertama, Anda perlu mengumpulkan semua data keuangan yang diperlukan untuk menyusun laporan laba rugi.
Ini termasuk informasi tentang pendapatan, biaya barang yang terjual, biaya operasional, biaya non-operasional, dan lain-lain. Pastikan Anda memiliki data yang lengkap dan akurat untuk menghasilkan laporan yang terpercaya.
Selanjutnya, identifikasi dan pisahkan setiap komponen yang terkait dengan laporan laba rugi. Misalnya, tentukan pendapatan dari penjualan, kurangi biaya barang yang terjual untuk mendapatkan laba kotor, dan kemudian kurangi biaya operasional untuk mendapatkan laba bersih. Pahami setiap komponen dan bagaimana mereka saling terkait dalam laporan laba rugi.
Proses menyusun laporan laba rugi memang membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang konsep dan komponen yang terlibat. Untuk kebutuhan ini, Anda bisa memanfaatkan kelebihan Delegasi sebagai asisten keuangan virtual.
Delegasi akan membantu Anda menyusun laporan laba rugi berdasarkan komponen penting seperti pendapatan, HPP, biaya operasional, dan lain-lain. Dengan laporan yang terstruktur Anda bisa mengetahui performa keuangan bisnis secara lengkap.
Sebelum mulai melakukan perhitungan untung rugi sebuah bisnis, pertama-tama Anda perlu mengetahui arti dari laba kotor dan laba bersih serta komponen-komponen umumnya terdapat dalam laporan laba rugi. Dengan memahami makna dan komponen yang ada, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengatur mereka di masa depan.
Laba kotor atau gross profit merupakan ukuran dari efektivitas operasional perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Untuk menghitung laba kotor, Anda perlu mengurangi harga pokok penjualan (HPP) dari total penjualan bersih. HPP mencakup biaya produksi, bahan baku, tenaga kerja, dan komponen lain yang terlibat dalam proses produksi.
Di sisi lain, laba bersih atau net profit merupakan hasil dari pendapatan setelah dikurangi dengan semua biaya lainnya, kecuali HPP. Biaya lain yang diperhitungkan dalam laba bersih meliputi biaya operasional seperti gaji karyawan, biaya pemasaran, sewa gedung, utilitas, dan berbagai biaya administrasi dan overhead lainnya.
Setelah mengurangi semua biaya ini dari pendapatan, Anda akan mendapatkan laba bersih, yang mencerminkan profitabilitas sebenarnya dari bisnis Anda. Laba bersih adalah indikator penting yang memberikan gambaran tentang kinerja keuangan keseluruhan perusahaan.
Hal ini memungkinkan Anda untuk mengevaluasi apakah bisnis Anda menghasilkan keuntungan yang cukup setelah mempertimbangkan semua biaya yang terlibat dalam operasionalnya.
Dengan memantau dan menganalisis laba kotor dan laba bersih secara rutin, Anda dapat membuat keputusan keuangan yang lebih baik untuk mengoptimalkan profitabilitas bisnis Anda dan mencapai tujuan jangka panjang.
Dalam menyusun laporan laba rugi, terdapat beberapa komponen yang perlu Anda ketahui.
Pendapatan
Pendapatan adalah nilai aset yang membuat modal bisnis Anda meningkat. Ada dua jenis pendapatan, yaitu pendapatan operasional dan pendapatan non-bisnis (bunga).
Ini adalah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan operasional utama bisnis Anda. Ini mencakup pendapatan dari penjualan produk atau layanan yang Anda tawarkan kepada pelanggan.
Pendapatan non-bisnis adalah pendapatan yang berasal dari sumber selain kegiatan operasional bisnis Anda. Salah satu contoh umum adalah pendapatan bunga yang diperoleh dari investasi keuangan atau simpanan di bank.
Pengeluaran
Ini adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan keuntungan. Biaya dibagi menjadi dua, yaitu biaya operasional dan biaya non-bisnis.
Ini mencakup semua biaya yang terkait dengan kegiatan operasional sehari-hari dari bisnis Anda. Ini termasuk biaya produksi, gaji karyawan, sewa tempat usaha, bahan baku, biaya pemasaran, biaya distribusi, dan biaya administrasi.
Ini adalah biaya yang tidak terkait langsung dengan kegiatan operasional utama bisnis Anda. Ini mungkin termasuk biaya bunga, pajak, hukum, dan biaya lainnya yang tidak langsung terkait dengan produksi atau penjualan.
Laporan laba rugi memiliki beberapa rumus yang perlu dipahami. Untuk melakukan perhitungan dengan benar, Anda perlu mengetahui rumus-rumus yang digunakan. Berikut adalah rumus-rumus yang diperlukan dalam menyusun laporan laba rugi.
HPP = persediaan awal - pembelian bersih - persediaan akhir.
Penjualan bersih = penjualan - diskon penjualan - retur penjualan.
Laba kotor = penjualan bersih - HPP.
Laba bersih = laba kotor - biaya operasional (biaya operasional + biaya non-operasional).
Dengan menggunakan rumus-rumus di atas, Anda dapat memantau dan menganalisis laba dan rugi bisnis Anda dengan lebih baik. Anda dapat melihat bagaimana penjualan bersih, biaya barang yang terjual, dan biaya operasional berkontribusi terhadap laba bersih yang dihasilkan.
Hal ini akan membantu Anda dalam mengambil keputusan keuangan yang lebih baik untuk mengoptimalkan kinerja bisnis Anda dan mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Pastikan Anda mengumpulkan data yang diperlukan dengan cermat dalam penyusunan laporan laba rugi sehingga bisa melihat untung rugi bisnis secara lebih akurat.
Jika kesulitan menghadapi kompleksitas penyusunan laporan laba rugi, Anda tidak perlu khawatir. Delegasi sebagai asisten keuangan virtual siap membantu Anda menangani proses ini. Cek di sini untuk melihat kemampuan Delegasi dalam menyusun laporan laba rugi yang dan terstruktur, sehingga Anda bisa memantau performa bisnis secara lebih mudah dan akurat.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.