PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Tips Marketing
January 13, 2024
Krisna Prihantoro
Keberhasilan sebuah bisnis tidak hanya tergantung pada kemampuan untuk menarik pelanggan baru, namun juga pada keahlian dalam menjaga hubungan dengan mereka. Ada kalanya pelanggan yang sudah terlibat dengan bisnismu memutuskan untuk berpaling. Untuk menangani masalah ini, diperlukan kecerdasan dalam menerapkan cara menarik kembali pelanggan yang hilang.
Memahami alasan di balik kepergian mereka dan merancang pendekatan yang tepat adalah langkah krusial untuk merestorasi kepercayaan, Ini juga akan memastikan kesinambungan pertumbuhan bisnismu di tengah kompetisi yang sengit.
Untuk membantumu mengatasi situasi tersebut, Delegasi telah merangkum beberapa cara cerdas untuk menarik kembali pelanggan yang hilang.
Sebelum kita melangkah dalam cara menarik kembali pelanggan yang hilang, langkah awal yang penting adalah memahami akar penyebab kepergian mereka dari bisnismu. Terdapat berbagai alasan yang dapat menjadi pemicu pelanggan untuk beralih, termasuk:
Jika pelanggan merasa model harga suatu produk atau layanan tidak sebanding dengan manfaat yang mereka terima, mereka mungkin cenderung mencari alternatif yang lebih terjangkau.
Kepuasan pelanggan erat kaitanya dengan sejauh mana produk atau layanan yang mereka terima memenuhi harapan mereka. Jika mereka merasa bahwa produk atau layanan yang kamu berikan tidak memberikan nilai sesuai dengan yang dijanjikan atau tidak mencapai standar yang diharapkan, mereka sangat mungkin untuk berpaling.
Ketika pelanggan mendapati adanya alternatif yang lebih baik atau lebih terjangkau dari pesaing, hal ini bisa menjadi pemicu utama perpindahan. Motivasi untuk mencari solusi yang lebih efektif atau ekonomis seringkali mengarahkan mereka untuk mengeksplorasi beragam opsi yang ada.
Pengalaman negatif, seperti seringnya terjadi downtime atau kurangnya dukungan pelanggan, dapat menjadi penyebab utama kekecewaan pelanggan. Ketidaknyamanan atau ketidakpuasan terkait dengan pelayanan dan dukungan bisa memotivasi pelanggan untuk mencari opsi lain yang menawarkan pengalaman yang lebih memuaskan.
Setelah memahami alasan di balik pelanggan yang pergi, langkah selanjutnya adalah merumuskan strategi yang efektif untuk menarik mereka kembali. Berikut ini beberapa cara menarik kembali pelanggan yang hilang:
Prioritaskan pelanggan yang memiliki nilai sepanjang masa dan berkontribusi signifikan pada pendapatan bisnismu. Hindari usaha untuk menarik kembali semua pelanggan. Ini membantumu menjaga efisiensi alokasi sumber daya.
Gunakan komunikasi yang dipersonalisasi melalui email, pesan obrolan, atau chatbot. Memulai percakapan dengan menyebut nama pelanggan membuat mereka merasa dihargai dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
Manfaatkan sumber daya yang tersedia untuk mengumpulkan umpan balik dari pelanggan. Respons terhadap umpan balik negatif menjadi kunci dalam merancang strategi memenangkan kembali pelanggan seputar permasalahan yang diidentifikasi.
Berikan insentif seperti kupon diskon, fitur premium, atau akses awal ke penawaran. Ini bisa menjadi daya tarik tambahan untuk mendorong pelanggan kembali dan meningkatkan kepuasan mereka.
Pantau hasil kampanye dan strategi pemulihan pelanggan. Lacak tingkat keterlibatan dan reaktivasi untuk mengoptimalkan upaya kamu. Data ini membantu kamu merencanakan anggaran dan waktu dengan lebih efektif.
Cara menarik kembali pelanggan yang hilang di atas akan membantumu mendapatkan kembali kepercayaan mereka. Jika dilakukan secara konsiten, proses ini dapat menjadi dasar untuk pertumbuhan berkelanjutan.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.