PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
December 14, 2023
Krisna Prihantoro
Bisnis fashion merupakan industri yang tak pernah mati, karena kebutuhan akan sandang menjadi aspek penting dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun memiliki potensi besar, para pelaku bisnis fashion sering dihadapkan pada tantangan berupa biaya operasional yang cenderung tinggi.
Setiap tahapan bisnis, mulai dari produksi hingga distribusi, memerlukan investasi yang signifikan. Oleh karena itu, pengelolaan biaya yang efisien menjadi kunci kesuksesan dalam mengelola bisnis fashion di tengah ketatnya persaingan pasar.
Jika kamu adalah salah satu pelaku usaha dalam industri fashion, Delegasi akan membagikan cara praktis melakukan penghematan biaya operasional. Melalui serangkaian upaya penghematan, bisnis kamu diharapkan mampu meningkatkan profitabilitas dan menjaga daya saing.
Di bawah ini adalah lima cara efektif untuk menghemat biaya operasional dalam menjalankan bisnis fashion. Langkah-langkah ini melibatkan pemanfaatan teknologi, kebijakan yang cerdas terkait produk, dan strategi manajemen yang fokus pada efisiensi.
Pemanfaatan tools yang tepat membantumu memonitor dan mengontrol persediaan dengan lebih akurat. Pemantauan yang cermat terhadap persediaan memungkinkan identifikasi tren penjualan, menghindari kelebihan stok yang dapat menyebabkan biaya penyimpanan yang tidak perlu.
Penting untuk menyusun kebijakan yang jelas terkait dengan pengembalian produk. Dengan mengedepankan transparansi dan keterbukaan terkait ukuran dan detail produk, pelanggan dapat membuat keputusan pembelian yang lebih tepat. Informasi yang akurat mengenai ukuran dan spesifikasi produk dapat mengurangi risiko pengembalian yang disebabkan oleh ketidakcocokan atau ketidakpuasan pelanggan.
Outsourcing memberikan alternatif yang lebih ekonomis daripada mempekerjakan sumber daya internal untuk tugas-tugas yang tidak terkait langsung dengan inti bisnis. Sebagai contoh, penggunaan layanan asisten keuangan virtual Delegasi bisa menjadi pilihan yang cerdas dalam mengelola keuangan bisnis kamu.
Digital marketing memungkinkan bisnismu mencapai audiens yang lebih luas dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional. Selain itu, kampanye digital memungkinkan analisis data yang membantu menilai efektivitas kampanye dengan lebih akurat.
Melakukan analisis bisnis secara berkala membantumu mengidentifikasi area-area di mana penghematan biaya dapat diterapkan. Dengan memahami tren bisnis, kebutuhan pelanggan, dan dinamika pasar, kamu dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas untuk mengoptimalkan operasional dan mengurangi biaya yang tidak perlu.
Menghitung biaya operasional dalam bisnis fashion memiliki peran sentral dalam upaya penghematan. Formula standar yang digunakan melibatkan total biaya barang yang terjual (COGS) ditambah dengan biaya operasional (OPEX).
COGS mencakup semua biaya produksi yang terlibat dalam pembuatan barang yang dijual, termasuk tenaga kerja dan bahan baku. Sementara itu, OPEX mencakup biaya operasional berkelanjutan seperti gaji karyawan, biaya utilitas, peralatan, dan pemasaran.
Melalui langkah-langkah cerdas di atas, diharapkan bisnis kamu tidak hanya mampu meningkatkan efisiensi biaya operasional, tetapi juga dapat bersaing secara berkelanjutan dalam industri yang dinamis.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.