PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
September 7, 2023
Krisna Prihantoro
Mengelola bisnis kuliner seringkali merupakan tugas yang menantang. Selain harus memastikan makanan yang lezat dan pelayanan pelanggan yang memuaskan, Anda juga harus siap menghadapi berbagai masalah yang datangnya silih berganti.
Terkadang, mencari solusi untuk masalah-masalah ini bisa menjadi tugas yang membingungkan. Fakta menunjukkan bahwa 60% pemilik bisnis kuliner menyerah sebelum bisnis mereka mencapai tahun pertama, dan bahkan 80% dari mereka harus menutup usaha mereka sebelum mencapai lima tahun berjalan.
Bersama Delegasi, kita akan mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin timbul dan mencari solusi-solusi yang tepat untuk melalui artikel ini.
Sebagai pemilik bisnis kuliner, menemukan dan menerapkan solusi untuk mengatasi masalah-masalah umum adalah suatu keharusan. Daftar permasalahan ini akan menjadi panduan Anda dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
Masalah utama yang dihadapi dalam bisnis kuliner adalah manajemen karyawan yang tidak efektif. Hal ini dapat mengakibatkan sejumlah masalah seperti ketidakbahagiaan karyawan, tingkat pergantian yang tinggi, dan kinerja yang rendah. Beberapa penyebabnya termasuk komunikasi yang buruk, kurangnya pemahaman karyawan tentang tujuan bisnis, dan pelatihan yang tidak memadai.
Solusi:
Untuk bisa mengambil keputusan dengan tepat, pemilik bisnis kuliner harus memiliki data aakurat. Data dapat memberikan wawasan yang diperlukan untuk merencanakan, mengelola, dan mengembangkan bisnis dengan lebih baik.
Namun, sayangnya pemilik bisnis kuliner sering menghadapi berbagai kendala dalam mendapatkan data yang diperlukan.
Solusi:
Ini adalah masalah umum lain yang sering dihadapi bisnis kuliner. Kenaikan harga bahan baku seperti daging, sayuran, atau bumbu-bumbu dapat memberikan tekanan pada profitabilitas bisnis Anda.
Solusi:
Dalam industri kuliner, Anda bisa menghadapi persaingan yang sangat sengit. Banyak restoran dan bisnis makanan bersaing untuk menarik perhatian pelanggan yang sama. Dalam lingkungan yang kompetitif ini, memiliki strategi yang baik untuk membedakan bisnis Anda adalah kunci untuk mencapai kesuksesan.
Solusi:
Bisnis kuliner adalah industri yang dinamis. Ketidakmampuan untuk beradaptasi bisa membuat Anda tersingkir. Misalnya, jika Anda kesulitan mengadopsi teknologi digital, Anda akan jauh tertinggal dari para kompetitor.
Solusi:
Masalah adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari dalam bisnis kuliner. Sebagai pemilik bisnis kuliner, Anda memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah umum yang sering dihadapi dalam industri ini.
Daftar permasalahan yang telah disajikan dapat menjadi panduan Anda dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Penting untuk memiliki manajemen karyawan yang efektif, mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat, mengendalikan biaya bahan baku, dan tetap adaptif terhadap perubahan industri.
Bersama Delegasi, Anda akan mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk mengelola keuangan bisnis kuliner Anda dengan lebih baik. Ini penting untuk memantau kinerja dan mengambil keputusan yang lebih cerdas. Jadi, hubungi Delegasi di sini dan jadikan bisnis Anda lebih siap menghadapi tantangan!
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.