PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
December 28, 2023
Krisna Prihantoro
Untuk memastikan kelangsungan operasionalnya, setiap bisnis perlu memiliki pemahaman mendalam tentang kapan waktu yang paling tepat untuk melakukan pemesanan ulang persediaan. Sebagai bagian integral dari strategi manajemen persediaan, konsep Reorder Point menjadi krusial dalam mengidentifikasi titik ini.
Melalui artikel ini, Delegasi akan memberikan pemahaman komprehensif mengenai konsep reorder point, meliputi definisinya serta metode perhitungannya untuk membantumu mengoptimalkan manajemen persediaan bisnismu.
Reorder Point adalah titik terendah dari persediaan yang apabila mencapai batas tersebut akan mengaktifkan proses pemesanan ulang barang. Tujuan utama dari penerapan konsep ini adalah untuk memastikan kelangsungan pasokan tanpa terjadi penumpukan persediaan yang kurang efisien.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti lead time dan safety stock, bisnis dapat merencanakan pemesanan ulang secara lebih cerdas, mengoptimalkan tingkat inventaris, dan meningkatkan efisiensi dalam rantai pasokan.
Perhitungan reorder point dilakukan dengan mempertimbangkan dua faktor kunci, yaitu waktu tunggu (lead time) dan tingkat persediaan keselamatan (safety stock) yang diinginkan. Safety stock adalah jumlah persediaan tambahan yang disimpan sebagai cadangan untuk mengantisipasi fluktuasi tak terduga dalam permintaan atau keterlambatan dalam pengiriman.
Safety stock mencegah kehabisan stok saat terjadi variasi tidak terduga. Sementara lead time merupakan waktu yang diperlukan dari saat melakukan pemesanan hingga persediaan tiba. Ini mencakup waktu pengiriman, pemrosesan, dan persiapan.
Berikut adalah rumus umum Reorder Point:
Reorder Point=Safety Stock+(Rata-rata Penjualan Harian×Lead Time dalam Hari)
Reorder point menjadi aspek penting dalam sebuah bisnis karena membantu menjaga efisiensi dan ketersediaan barang. Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dari perhitungan reorder point:
Dalam praktiknya, reorder point membantu bisnis untuk memantau tingkat persediaan secara efektif. Begitu stok mencapai atau mendekati titik pemesanan ulang, bisnis dapat segera memulai proses untuk mendapatkan lebih banyak inventaris.
Konsep ini juga penting untuk menemukan keseimbangan sempurna pada tingkat persediaan. Keseimbangan agar kamu memiliki stok yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan tanpa mengikat terlalu banyak modal dalam persediaan.
Konsep ini juga berperan dalam meningkatkan putaran persediaan suatu bisnis. Putaran persediaan menjadi tolok ukur seberapa cepat barang terjual dan digantikan. Dengan mengantisipasi kehabisan stok dan menghindari overstock, bisnis dapat memastikan ketersediaan barang yang tepat pada waktu yang tepat. Dampaknya tidak hanya terasa dalam keuntungan yang meningkat, tetapi juga dalam penurunan biaya penyimpanan.
Penurunan dalam pembelian yang tidak perlu dan biaya penyimpanan akan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan aliran kas bisnis. Praktik ini, jika dilakukan secara konsisten, tidak hanya mengurangi tekanan keuangan yang mungkin timbul, tetapi juga memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi atau perubahan pasar.
Konsep reorder point membantu perusahaan mengidentifikasi titik yang optimal untuk melakukan pemesanan ulang, menghindarkan overstock yang dapat mengikat modal dan meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan.
Secara keseluruhan, reorder point menjadi landasan yang kokoh untuk menjawab dinamika pasar yang terus berubah. Ini membantu bisnismu tetap berada dalam jalur pertumbuhan yang berkelanjutan.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.