PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
January 28, 2024
Krisna Prihantoro
Apabila kamu memiliki usaha baik itu secara online maupun di toko fisik, kamu pasti sudah sering mendengar istilah penjualan bersih. Ini bukan cuma sekadar istilah biasa, namun merupakan kunci rahasia keberhasilan bisnis.
Penjualan bersih memperlihatkan sejauh mana pendapatan yang sebenarnya mengalir ke dalam kas bisnismu setelah memperhitungkan berbagai potongan yang diberlakukan. Bersama Delegasi, mari kita kupas lebih dalam apa sebenarnya yang dimaksud dengan penjualan bersih dan bagaimana cara menghitungnya secara tepat.
Penjualan bersih adalah total uang yang bisnis kamu dapatkan dari hasil jualan setelah mempertimbangkan diskon, pengembalian barang pelanggan, dan potongan lainnya. Ini menjadi satu metrik paling penting yang bakal kamu temukan dalam laporan pendapatan, dan biasanya diukur dalam periode mingguan, bulanan, atau tahunan.
Kenapa penjualan bersih penting? Alasanya karena metrik ini menunjukan seberapa besar uang hasil penjualan yang masuk ke bisnis kamu. Ini memberi kamu gambaran besar tentang pendapatan bersih dari penjualan, yang pada dasarnya menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar buat bisnis kamu.
Angka ini bisa digunakan untuk mengukur pertumbuhan penjualan dari waktu ke waktu, mengukur bagaimana cara untuk mengatur diskon dan pengembalian, serta mengidentifikasi bagian operasional penjualan yang perlu diperbaiki.
Selain itu, penjualan bersih juga bisa memberikan wawasan tentang seberapa sukses bisnis kamu dibandingin sama periode sebelumnya atau pesaing kamu. Jadi, perhitungan penjualan bersih penting jika kamu sedang mengejar pertumbuhan dan keberlanjutan arus kas bisnis dalam jangka panjang.
Kamu bisa menghitung penjualan bersih memakai rumus yang melibatkan beberapa variabel, yaitu:
Penjualan bersih = Penjualan kotor - (Diskon + Pengembalian penjualan + Potongan)
Ini adalah total uang yang bisnis kamu dapet dari penjualan, sebelum dikurangi dengan potongan. Biasanya, angka ini diukur dalam periode mingguan, bulanan, kuartalan, atau tahunan. Ini mencakup semua jenis pembayaran, baik itu tunai, kartu kredit, kartu debit, kartu hadiah, atau transfer bank.
Ini adalah jumlah uang yang kamu kembalikan ke pelanggan apabila mereka mengembalikan barang yang mereka beli dari bisnismu. Ini bisa termasuk pengembalian uang penuh atau sebagian, tergantung alasan dan ketentuan pengembalian.
Potongan penjualan diberikan ketika kamu memberikan pengurangan harga kepada pelanggan sebagai tanggapan terhadap masalah tertentu, bukan dalam konteks pengembalian produk.
Sebagai contoh, ketika barang yang kamu kirim mengalami kerusakan kecil tetapi masih dapat digunakan, kamu dapat memberikan potongan harga untuk merespons keadaan tersebut.
Tindakan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi kekecewaan pelanggan, tetapi juga menciptakan pengalaman positif yang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap produk atau layanan yang kamu tawarkan.
Diskon merupakan pengurangan harga yang diberikan untuk mendorong peningkatan penjualan. Dalam konteks perhitungan penjualan bersih, diskon menjadi faktor yang memainkan peran krusial. Angka diskon mencerminkan jumlah uang yang dikurangkan dari total penjualan selama periode waktu tertentu.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.