PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
April 3, 2024
Krisna Prihantoro
Sebagai seorang pengusaha, kamu pasti tahu betapa pentingnya laporan neraca keuangan bagi bisnismu. Tetapi, apakah kamu benar-benar memahami bagaimana cara menghitungnya? Tenang, Delegasi sebagai jasa laporan keuangan siap membantumu menangani tugas ini!
Neraca keuangan sendiri merupakan sebuah laporan keuangan yang digunakan oleh bisnis untuk memberikan gambaran tentang posisi keuangan dan nilai keseluruhan sebuah bisnis. Laporan ini mencatat ringkasan keuangan bisnis, termasuk aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik.
Nah, artikel ini akan menjelaskan apa itu neraca keuangan dan bagaimana Delegasi bisa membantumu dalam memahami, menyusun, dan menganalisis neraca keuangan bisnismu dengan lebih baik.
eraca keuangan adalah laporan keuangan yang digunakan oleh bisnis untuk melacak posisi keuangan bisnis tersebut dalam periode waktu tertentu. Laporan ini berisi aset dan kewajiban bisnis, serta ekuitas.
Kamu bisa membuat laporan neraca secara bulanan, triwulanan, atau tahunan. Pembuatan secara berkala penting karena memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan keuangan yang terjadi dalam bisnis dari waktu ke waktu.
Misalnya, kamu bisa mengidentifikasi tren kinerja keuangan, memantau pertumbuhan atau penurunan aset dan kewajiban, serta mengetahui apakah bisnismu berada dalam posisi keuangan yang sehat atau memerlukan penyesuaian.
Pembuatan neraca keuangan secara berkala juga memungkinkan kamu untuk membandingkan kondisi bisnismu antara periode waktu yang berbeda, sehingga kamu dapat melacak perkembangan bisnis dari waktu ke waktu.
Untuk membuat neraca keuangan, kamu perlu mengumpulkan semua kwitansi, faktur, dan dokumen keuangan lainnya agar bisa mencatat semua transaksi keuangan bisnismu. Setelah itu, kamu bisa mencatat data ini dalam salah satu dari tiga bagian, yaitu aset, kewajiban, atau ekuitas.
Menurut KKBI, aset adalah sesuatu yang mempunyai nilai tukar atau modal; atau kekayaan. Dalam konteks keuangan bisnis, aset mengacu pada semua barang atau sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dan memiliki nilai ekonomi yang dapat diukur.
Aset diklasifikasikan sebagai aset berwujud dan tidak berwujud. Aset berwujud adalah objek fisik yang juga dapat dikategorikan sebagai aset tetap, yang berarti mereka tidak untuk dijual tetapi digunakan untuk tujuan operasional. Sementara itu, aset tidak berwujud bukanlah objek fisik tetapi konsep atau ide nilai, seperti kekayaan intelektual.
Beberapa contoh aset berwujud:
Contoh aset tidak berwujud:
Pada neraca keuangan, aset tercantum di sisi kiri dan lebih lanjut dibagi menjadi aset saat ini dan aset tidak lancar. Dalam bagian aset saat ini, kamu akan memasukkan semua aset yang dapat diharapkan bisnismu untuk diubah menjadi uang tunai dalam periode saat ini. Dalam aset tidak lancar, kamu akan memasukkan semua aset lain yang membawa nilai bagi bisnis tetapi tidak diharapkan dijual atau membawa nilai tunai dalam tahun tersebut.
Kewajiban pada dasarnya adalah hutang bisnis. Ini adalah apa yang bisnis harus bayar kepada bisnis lain, karyawan, dan bahkan pelanggan. Kewajiban tercantum di sisi kanan neraca, berlawanan dengan aset. Beberapa contoh kewajiban meliputi:
Seperti aset, kewajiban dibagi menjadi dua kategori: kewajiban saat ini dan kewajiban tidak lancar. Kewajiban saat ini adalah hutang yang harus dibayar dan harus dibayar dalam tahun tersebut, seperti utang usaha. Kewajiban tidak lancar adalah hutang yang dianggap jangka panjang dan tidak perlu dibayar sepenuhnya dalam tahun tersebut, seperti pinjaman.
Baca juga: Kewajiban Lancar: Definisi dan Cara Mencatatnya
Ekuitas dianggap sebagai nilai bersih bisnis. Pada neraca keuangan, itu tercantum setelah kewajiban dan mewakili jumlah yang akan menjadi milik pemilik bisnis jika semua aset digunakan untuk membayar semua kewajiban. Hal ini juga dapat disebut sebagai ekuitas pemegang saham atau ekuitas pemilik.
Meskipun istilah "ekuitas pemegang saham" banyak digunakan untuk perusahaan, pemilik bisnis kecil seperti pemilik tunggal tanpa investor harus merujuk pada ini hanya sebagai "ekuitas pemilik."
Setelah kamu memahami apa yang ada dalam neraca keuangan, kamu dapat mulai membuatnya. Ada banyak template yang tersedia yang menyediakan struktur dasar, membantumu sebagai pemilik bisnis kecil untuk memulai.
Berikut adalah beberapa langkah dasar yang perlu diambil untuk menyusun neraca keuangan bisnismu:
Delegasi memiliki sistem canggih dengan teknologi terkini, serta tim profesional yang berpengalaman dalam bidang akuntansi. Melalui bantuan kecerdasan buatan (AI), Delegasi dapat membantumu menyusun laporan neraca keuangan secara efisien dan akurat.
Kamu tinggal mengupload data transaksi, faktur, dan informasi lainnya, kemudian Delegasi akan mengelola proses penyusunan neraca keuangan dari awal hingga akhir. Tim akuntan Delegasi akan menggunakan teknologi terkini untuk menganalisis data dengan cermat, memastikan bahwa semua aset, kewajiban, dan ekuitas tercatat dengan benar.
Nah, tunggu apa lagi? Manfaatkanlah layanan Delegasi sekarang juga untuk menyusun laporan neraca keuangan bisnismu dengan lebih efisien dan akurat!
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.