Cara Mencari Investor untuk Perluas Kerja Sama

Edukasi Bisnis

January 9, 2024

Krisna Prihantorro

Pada suatu titik, bisnismu akan mencapai fase yang membutuhkan dukungan investasi untuk tumbuh dan berkembang. Keberhasilan dalam mendapatkan investor menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi bisnismu secara maksimal. Inilah saat-saat di mana kemampuanmu dalam mencari investor akan diuji secara nyata.

Sebagai seorang pemilik bisnis, kemampuanmu dalam merancang strategi yang kuat, menjelaskan visi dengan jelas, dan meyakinkan calon investor akan memainkan peran kunci dalam menggalang dukungan finansial yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan.

Dalam artikel ini, Delegasi akan memandumu menelusuri setiap langkah dengan cermat dalam upaya mencari investor yang sesuai dengan karakteristik bisnismu.  

Jenis-Jenis Investor

Sebelum kita masuk dalam pembahasan mengenai langkah-langkah mencari investor, penting untuk memahami berbagai jenis investor yang umumnya ada. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Venture Capitalists (VCs)

Ini merupakan investor profesional yang mengelola dana dari berbagai sumber, seperti dana pensiun, dana asuransi, atau dana dari individu kaya. Mereka fokus untuk investasi pada bisnis yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.  

2. Angel Investors

Angel Investors adalah individu dengan kekayaan bersih tinggi yang memilih untuk menginvestasikan dana pribadi mereka pada bisnis, khususnya pada tahap awal perkembangan. Peran mereka sering kali lebih dari sekadar penyedia modal finansial. Angel Investors juga bisa memberikan nasihat, pengalaman, dan koneksi yang berharga kepada bisnis yang mereka dukung.

3. Kemitraan Korporat

Kemitraan korporat adalah strategi kolaborasi dengan perusahaan besar yang dapat membawa sejumlah manfaat bagi bisnismu. Pertama, kolaborasi ini dapat memberikan pendanaan tambahan yang membantu memperkuat posisi keuangan bisnismu. Selain itu, kemitraan ini dapat memberikan sumber daya berharga, seperti teknologi, infrastruktur, atau keahlian spesifik yang dapat meningkatkan daya saing.

4. Yayasan Amal

Beberapa yayasan mendukung proyek inovatif yang sejalan dengan tujuan mereka, misalnya bidang-bidang seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, atau inovasi sosial. Ini dan dapat menjadi alternatif sumber pendanaan yang unik.

Langkah-Langkah Dalam Mencari Investor

Mencari investor melibatkan serangkaian langkah yang perlu dilakukan secara cermat dan terstruktur. Berikut adalah tahapan proses dalam mencari investor:

1. Lakukan Riset  

Pelajari industri tempat bisnismu berada, pelajari tren, perkembangan terkini, dan faktor-faktor kunci yang mempengaruhi industri tersebut. Selanjutnya, pahami dengan baik siapa target pasar bisnismu. Kenali karakteristik, kebutuhan, dan preferensi pelanggan potensial agar strategi pemasaran dan produk dapat disesuaikan secara efektif.

2. Pahami Proyeksi Keuangan Bisnismu

Setelah memahami industri dan pasar, langkah berikutnya adalah memahami proyeksi keuangan bisnismu. Ini melibatkan penguasaan akan angka-angka terkait keuangan dan merancang proyeksi untuk beberapa tahun ke depan. Perhitungan dan ekspektasi yang jelas serta terukur akan membantumu meyakinkan pihak investor.

3. Bangun Reputasi Bisnis

Pastikan bisnismu menonjol dengan produk atau layanan berkualitas tinggi, memberikan pelayanan pelanggan yang luar biasa, dan berkomitmen pada transparansi dan integritas. Reputasi bisnism menjadi daya tarik yang kuat bagi para calon investor.

4. Bangun Networking yang Kuat

Networking yang kuat memainkan peran krusial dalam mencari investor yang relevan. Aktif menghadiri acara bisnis, bergabung dengan kelompok dan komunitas online terkait industri bisnismu, serta memanfaatkan platform media sosial, dapat membuka pintu untuk berkenalan dengan calon investor.

5. Susun Cerita yang Menarik

Penting untuk merangkai cerita yang tidak hanya menggambarkan bisnismu, tetapi juga memikat hati investor. Cerita ini sebaiknya menjelaskan keunikan bisnismu di industri tersebut dan mengapa bisnismu memiliki potensi sukses yang besar.

6. Ciptakan Kesan Pertama yang Menarik

Persiapkan dirimu dengan baik sebelum bertemu dengan investor. Pastikan penampilanmu terlihat profesional dan sampaikan presentasi perusahaanmu dengan percaya diri. Responsif terhadap pertanyaan investor untuk menunjukkan kesiapan dan keseriusanmu.

7. Presentasikan Exit Strategy yang Meyakinkan

Exit strategy memberikan keamanan bagi investor, menunjukkan bahwa kamu memiliki rencana cadangan jika hal-hal tidak berjalan sesuai rencana. Tunjukkan bahwa exit strategy tersebut bukan hanya sebagai langkah darurat, tetapi juga sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang.

Sebagai penutup, satu kunci penting lain dalam menjalani proses mencari investor adalah memberikan gambaran yang realistis tentang risiko dan potensi keuntungan terkait dengan bisnismu.  

Penting untuk tidak hanya menyoroti potensi keuntungan, tetapi juga secara jujur mengidentifikasi dan mengkomunikasikan potensi risiko yang mungkin dihadapi. Investor lebih menghargai transparansi terkait dengan dinamika industri dan tantangan yang mungkin muncul.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.