PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
March 16, 2024
Krisna Prihantoro
Semakin sibuknya gaya hidup modern, semakin banyak pula orang yang mencari kemudahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk dalam hal mencuci pakaian. Inilah yang membuat c
Artikel ini akan membahas tentang estimasi modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha laundry serta faktor-faktor apa saja yang perlu kamu pertimbangkan ketika merencanakan kebutuhan modal tersebut. Pemahaman ini membantumu membuat perencanaan bisnis laundry yang lebih matang.
Sebelum masuk ke estimasi modal, ada baiknya kamu memahami beragam jenis usaha laundry yang ada. Usaha laundry tidak hanya terbatas pada layanan mencuci pakaian saja. Ada beberapa jenis usaha laundry yang bisa kamu pilih sesuai dengan ketrampilan dan potensi yang ada.
Usaha ini menawarkan layanan mencuci dan seterika pakaian berdasarkan beratnya. Pelanggan membayar sesuai dengan berat pakaian mereka. Biasanya, layanan ini cocok untuk mereka yang memiliki banyak pakaian untuk dicuci namun tidak memiliki waktu untuk melakukannya sendiri.
Jenis usaha ini khusus untuk membersihkan pakaian yang tidak boleh dicuci dengan air, seperti jas, blazer, atau gaun pesta. Proses dry cleaning menggunakan bahan kimia khusus yang membantu membersihkan noda dan kotoran tanpa merusak bahan pakaian.
Konsep ini memungkinkan pelanggan untuk mencuci dan mengeringkan pakaian mereka sendiri menggunakan mesin cuci dan pengering yang disediakan di tempat laundry. Pelanggan membayar berdasarkan waktu penggunaan mesin dan bahan deterjen yang digunakan.
Layanan ini memungkinkan pelanggan untuk memesan jasa laundry melalui platform online atau aplikasi. Pelanggan bisa memesan pengambilan pakaian kotor dan pengantaran pakaian bersih sesuai dengan jadwal yang mereka tentukan. Ini merupakan solusi praktis bagi mereka yang sibuk dan ingin menghemat waktu.
Memulai usaha laundry memerlukan perencanaan yang cermat dan investasi modal yang tepat. Di bawah ini adalah estimasi modal usaha laundry yang dirangkum dari beberapa sumber.
Salah satu komponen utama dalam peralatan yang dibutuhkan adalah mesin cuci. Dengan harga sekitar Rp4.000.000 per unit dan kebutuhan untuk dua unit, total biaya untuk mesin cuci adalah Rp8.000.000. Selain itu, mesin pengering juga diperlukan dengan harga sekitar Rp1.500.000.
Boiler setrika merupakan salah satu peralatan penting dalam bisnis laundry. Dengan harga sekitar Rp6.000.000 per unit, pengadaan boiler setrika memerlukan investasi yang cukup besar. Meskipun harganya tinggi, boiler setrika memiliki peran yang vital dalam menjamin kualitas hasil akhir setrikaan.
Selain mesin cuci, pengering, dan boiler, kamu juga membutuhkan peralatan tambahan seperti timbangan digital (sekitar Rp250.000) dan perlengkapan ruang pelayanan seperti meja dan kursi (sekitar Rp300.000) juga perlu dipertimbangkan.
Biaya sewa atau renovasi ruangan merupakan faktor penting dalam memulai usaha laundry. Renovasi ruangan mungkin diperlukan untuk menyesuaikan ruang dengan kebutuhan laundry, seperti instalasi saluran air atau penataan ulang ruangan. Estimasi untuk biaya ini adalah sekitar Rp1.000.000.
Biaya untuk promosi awal juga wajib kamu masukkan dalam perhitungan modal usaha laundry. Estimasi untuk kebutuhan ini adalah sekitar Rp500.000 untuk pembelian spanduk dan materi promosi lainnya.
Bahan pokok seperti deterjen, pelembut, dan parfum juga merupakan bagian penting dari biaya operasional. Dengan memperkirakan biaya sekitar Rp85.000 untuk deterjen, Rp75.000 untuk pelembut, dan masing-masing Rp55.000 untuk tiga jenis parfum yang berbeda, total biaya untuk bahan pokok mencapai Rp325.000.
Selain itu, ada juga biaya operasional lainnya seperti listrik dan gas untuk mesin pengering, serta bahan-bahan packing. Anggaran untuk listrik selama seminggu diperkirakan sekitar Rp200.000, sedangkan biaya gas untuk mesin pengering sekitar Rp85.000. Dengan tambahan biaya packing sekitar Rp65.000, total biaya operasional mencapai Rp350.000.
Dengan dua karyawan yang digaji sekitar Rp55.000 per hari, dan dengan asumsi tujuh hari kerja dalam seminggu, total biaya gaji karyawan dalam seminggu adalah Rp770.000. Biaya lain seperti transportasi dan pulsa juga perlu dipertimbangkan, dengan perkiraan biaya sekitar Rp100.000.
Dengan mempertimbangkan semua komponen ini, total modal investasi awal yang diperlukan untuk memulai usaha laundry adalah Rp16.050.000. Ini mencakup semua biaya dari peralatan dan renovasi ruangan hingga promosi awal dan biaya operasional untuk beberapa minggu pertama.
Baca juga: Wajib Tahu, Pentingnya Menghitung Modal Akhir bagi Bisnis!
Dalam memulai bisnis laundry, langkah-langkah awal seperti memilih lokasi strategis, menghitung modal, dan menetapkan harga menjadi krusial. Dalam konteks ini, pengetahuan yang kuat tentang proses perencanaan dan strategi pelaksanaan menjadi kunci kesuksesan bisnismu.
Memilih lokasi strategis adalah langkah pertama dalam memulai usaha laundry. Lokasi yang strategis dapat menarik lebih banyak pelanggan dan memudahkan akses bagi mereka. Misalnya, lokasi di dekat pemukiman padat penduduk, perkantoran, atau kampus merupakan pilihan yang cerdas.
Setelah menentukan lokasi, menghitung dan mempersiapkan modal menjadi langkah berikutnya. Ini meliputi pengadaan peralatan, biaya sewa atau renovasi ruangan, serta biaya operasional seperti bahan-bahan dan gaji karyawan.
Menentukan harga adalah langkah penting berikutnya. Harga yang ditetapkan haruslah kompetitif namun tetap menguntungkan bagi usahamu. Hal ini melibatkan perhitungan biaya produksi, keuntungan yang diinginkan, serta harga pasar.
Menerapkan strategi promosi juga penting untuk meningkatkan visibilitas dan menarik pelanggan baru. Ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti spanduk, brosur, iklan online, atau promosi khusus seperti diskon untuk pelanggan baru atau program loyalitas.
Memberikan layanan tambahan seperti antar jemput adalah nilai tambah yang dapat membuat usaha kamu lebih menarik bagi pelanggan. Ini memberikan kenyamanan bagi pelanggan yang sibuk dan tidak memiliki waktu untuk mengantar dan mengambil pakaian mereka sendiri.
Terakhir, kamu perlu menyusun laporan keuangan dan melakukan analisis bisnis. Laporan keuangan membantu melacak arus kas, mengukur kinerja keuangan, dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan data.
Sementara itu, analisis bisnis membantu untuk mengoptimalkan operasional, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta menemukan peluang untuk meningkatkan daya saing usaha kamu.
Untuk kebutuhan penyusunan laporan keuangan dan analisis bisnis, kamu bisa memanfaatkan asisten keuangan virtual Delegasi. Dengan tarif yang terjangkau dan penggunaan yang praktis, Delegasi akan memastikanmu memiliki data akurat dan wawasan mendalam untuk mengambil keputusan yang lebih cerdas dalam mengelola bisnismu.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.