PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Tips Marketing
August 20, 2023
Krisna Prihantoro
Di segala bidang industri, pemilik bisnis hampir selalu dipusingkan dengan dampak kenaikan harga bahan baku. Dampak dari fluktuasi harga bahan baku sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek dalam lingkungan bisnis. Hal ini membuat pengambilan keputusan mengenai penyesuaian harga menjadi rumit.
Ini karena penyesuaian harga tidak selalu bisa diterima dengan baik oleh pelanggan. Namun, dalam artikel ini kami akan mencoba memberikan saran terbaik tentang bagaimana mengatasi kenaikan harga bahan baku yang tidak terduga, sehingga kamu tetap dapat mempertahankan pelanggan dan keuntungan.
Melalui kontrol pemakaian bahan baku yang disediakan Delegasi, kami percaya bahwa bisnis dapat dengan mudah merespons inflasi biaya dan fluktuasi untuk mencegah dampak negatif pada profitabilitas bisnis kamu.
Dari zaman dahulu hingga sekarang, bahan baku selalu menjadi bagian penting dari ekonomi dunia. Bahan baku termasuk minyak, gas, logam, plastik, kayu, dan lain-lain. Biaya bahan baku adalah uang yang diperlukan untuk membeli bahan-bahan yang digunakan oleh bisnis untuk membuat sebuah produk atau layanan.
Dalam banyak situasi, biaya bahan baku membantu kamu menentukan harga akhir produk yang kamu jual. Kamu bisa membuat rencana anggaran untuk bahan baku dengan menghitung berapa banyak yang akan kamu gunakan dalam waktu tertentu.
Biaya bahan baku dipengaruhi oleh berapa banyak yang ada dan berapa banyak yang kamu butuhkan. Jadi, saat kamu ingin menggunakan bahan baku, kamu harus mempertimbangkan ini dengan baik.
Hal yang penting adalah kamu tidak boleh membeli terlalu banyak atau terlalu sedikit bahan baku. Jika kamu membeli terlalu banyak, barang-barang tersebut bisa rusak dan tidak bisa digunakan. Namun, jika kamu membeli terlalu sedikit, biaya bisa naik sehingga kamu harus kembali merubah rencana anggaran. Untuk mengelola bahan baku dengan baik, kamu harus tahu faktor-faktor yang membuat harganya naik dan turun.
Di bawah ini adalah langkah-langkah cerdas yang perlu kamu ambil untuk mengatasi kenaikan bahan baku.
Dengan melakukan analisis selisih pemakaian bahan baku, kamu bisa menemukan cara untuk mengelola bahan baku dengan lebih efisien. Ini membantumu mengurangi pemborosan dan memastikan bahan baku digunakan seefisien mungkin dalam proses produksi. Dengan begitu, biaya produksi bisa ditekan tanpa harus langsung menaikkan harga produk.
Ketika biaya produksi lebih efisien, kamu bisa mempertahankan harga produk pada tingkat yang sama sambil tetap menghasilkan keuntungan yang wajar. Ini bisa membuatmu mempertahankan keuntungan karena pelanggan masih bisa mendapatkan produk dengan harga yang terjangkau, sementara bisnis tetap bisa menjaga keuntungan mereka.
Simak bagaimana Delegasi membantumu menganalisis selisih pemakaian bahan baku di sini, dan dapatkan cara cerdas untuk mengurangi biaya produksi sebelum memutuskan untuk menaikkan harga produk.
Setelah memastikan penggunaan bahan baku telah optimal, kumpulkan catatan tentang transaksi dan data yang kamu punya. Ini penting dilakukan sebelum mempertimbangkan kenaikan harga. Gunakan data harga masa lalu hingga yang baru untuk menganalisis bagaimana perubahan harga bahan baku akan memengaruhi keuntunganmu.
Analisis ini bisa membantu kamu melihat dampak kenaikan harga bahan baku terhadap keuntungan. Ini bisa membantumu menciptakan strategi harga yang didasarkan pada fakta dan data, bukan hanya perasaan. Ini juga bisa membantu kamu mengidentifikasi dasar-dasar yang kamu dan tim penjualan kamu butuhkan untuk berkomunikasi dengan pelanggan.
Kamu bisa meertimbangkan untuk menerapkan strategi penetapan harga yang dinamis. Ini adalah cara yang bisa membantu melindungi keuntunganmu saat biaya bahan baku naik dan turun. Meski begitu, kamu harus selalu menyesuaikan strategi ini dengan jenis bisnismu dan kondisi ekonomi yang sedang terjadi.
Pertimbangkan dengan cermat apakah bisnismu sensitif terhadap perubahan harga seperti bisnis komoditas? Ataukah bisnismu menawarkan produk yang unik dan berbeda dari yang lain? Jawaban atas pertanyaan ini akan membantu kamu menyesuaikan cara mengatur harga agar sesuai dengan situasi bisnismu.
Jika bisnismu berada di sektor yang harga bahan bakunya fluktuatif seperti bisnis komoditas, kamu mungkin perlu fokus pada cara untuk menunda peningkatan harga tanpa mengorbankan pendapatan. Di sisi lain, jika bisnismu menawarkan produk yang unik, pendekatan yang lebih canggih untuk meramalkan perubahan biaya bahan baku dan mengatur harga mungkin lebih cocok.
Intinya, penting untuk memilih strategi penetapan harga yang cocok dengan karakteristik bisnismu. Dengan begitu, kamu bisa menjaga keuntungan dan stabilitas dalam kondisi ekonomi yang berubah-ubah.
Penting untuk bisa dengan percaya diri menjelaskan kepada pelanggan, pemasok, dan distributor mengapa terjadi perubahan harga. Sebelum berkomunikasi dengan pelanggan, pastikan kamu memahami alasan konkret mengapa terjadi perubahan harga. Apakah ini terkait dengan kenaikan biaya bahan baku, inflasi, atau faktor lainnya?
Memahami alasan di balik perubahan harga akan membantu kamu menjelaskan dengan lebih jelas kepada pihak-pihak terkait. Buat penjelasan yang sederhana, jelas, dan mudah dimengerti. Hindari menggunakan istilah teknis yang sulit dimengerti oleh orang awam.
Jelaskan dengan transparan bagaimana perubahan harga ini akan mempengaruhi biaya produksi, kualitas produk, atau layanan yang diberikan. Sampaikan juga bahwa perubahan harga ini tidak hanya memengaruhi pelanggan, tetapi juga bisnismu.
Jelaskan bagaimana produk atau layananmu tetap memberikan nilai yang baik meskipun terjadi perubahan harga. Berbicara tentang nilai produk atau layanan bisa membantu meminimalisir dampak dari perubahan harga.
Buat prosedur yang terstruktur dan terdokumentasi untuk menetapkan kenaikan harga. Termasuk di dalamnya adalah langkah-langkah yang harus diikuti, persetujuan yang diperlukan, dan informasi yang harus diambil sebelum mengambil keputusan tentang kenaikan harga.
Setelah harga dinaikkan, pastikan untuk terus memantau bagaimana strategi harga tersebut berjalan. Lakukan pemantauan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. Ini akan membantu kamu melihat dampak nyata dari kenaikan harga terhadap penjualan, pendapatan, dan keuntungan.
Kesimpulannya, kenaikan harga bahan baku adalah sesuatu yang perlu diwaspadai dalam operasional bisnismu. Perubahan harga bahan baku dapat memiliki dampak signifikan terhadap keuangan dan profitabilitas bisnis. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis pemakaian bahan baku dengan teliti, memantau fluktuasi harga dengan cermat, dan mengembangkan strategi penetapan harga yang cerdas.
Meskipun menaikkan harga produk mungkin menjadi solusi yang mudah, langkah ini perlu dipertimbangkan dengan hati-hati mengingat potensi dampak terhadap pelanggan dan pangsa pasar. Karenanya, kamu harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penggunaan bahan baku.
Melalui dukungan Delegasi, kamu memiliki kesempatan untuk memahami apakah upaya optimalisasi pemakaian bahan baku sudah mencukupi tanpa perlu segera menaikkan harga produk. Lebih dari itu, tim Delegasi akan menyajikan laporan yang terperinci mengenai perubahan yang terjadi, dan akan memberikan rekomendasi tindakan yang sesuai dan tepat untuk situasi tersebut.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.