PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
January 5, 2024
Krisna Prihantoro
Rasio keuangan yang mencakup berbagai aspek seperti likuiditas dan profitabilitas, memberikan pandangan mendalam terhadap kesehatan finansial sebuah bisnis. Salah satu bagian krusial untuk memastikan rasio keuangan yang sehat adalah analisis beban operasional.
Ini karena beban operasional, yang mencakup biaya-biaya seperti gaji, biaya sewa, dan utilitas, berpengaruh langsung pada profitabilitas, likuiditas, efisiensi, hingga ketahanan finansial sebuah bisnis.
Beban operasional, atau yang dikenal sebagai operating expenses (OpEx), adalah semua biaya yang timbul untuk mendukung kegiatan inti sehari-hari suatu bisnis. Biaya-biaya ini tidak dapat dihindari karena menunjang operasi rutin yang menghasilkan pendapatan.
Beban operasional mencakup berbagai jenis pengeluaran, seperti gaji karyawan, biaya sewa, utilitas, biaya administrasi, dan berbagai biaya lain yang terkait dengan jalanya operasi harian bisnis.
Ini berbeda dengan biaya modal (capital expenditures), yang terkait dengan investasi jangka panjang seperti pembelian aset tetap. Beban operasional terkait dengan keberlanjutan operasional sehari-hari yang mendukung sumber pendapatan sebuah bisnis.
Perhitungan dan analisis beban operasional penting untuk pemantauan dan pengelolaan pengeluaran operasional, mengidentifikasi potensi penghematan, serta memastikan bahwa bisnis dapat menjalankan operasinya secara efisien.
Mengetahui secara akurat berapa beban operasional bisnismu akan membantumu merencanakan anggaran, mengevaluasi kinerja keuangan, dan membuat keputusan strategis untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. Langkah-langkah untuk menghitung beban operasional, yaitu:
Langkah pertama yang krusial dalam mengelola beban operasional adalah melacak dan mengkategorikan pengeluaran bisnis selama periode waktu tertentu. Buatlah daftar rinci dari semua pengeluaran yang terjadi dalam rentang waktu yang tertentu, mencakup gaji karyawan, biaya promosi, hingga pembelian bahan habis pakai dan tagihan utilitas.
Setelah melacak dan mengkategorikan semua pengeluaran operasional, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan semua beban operasional tersebut. Dengan menggabungkan seluruh biaya yang telah diidentifikasi, kamu akan mendapatkan gambaran akhir dari total biaya operasional yang dikeluarkan selama periode waktu tersebut.
Misalnya:
Beban Operasional = Gaji + Biaya Promosi dan Periklanan + Perlengkapan + Furniture + Penjualan Komisi + Pajak Properti + Asuransi ...
Metode alternatif untuk menghitung beban operasional adalah dengan menggunakan rumus yang melibatkan total pendapatan, pendapatan operasional, dan Harga Pokok Penjualan (HPP). Dalam rumus ini, beban operasional dihitung dengan mengurangi total pendapatan dengan pendapatan operasional dan HPP.
Secara matematis, rumusnya adalah sebagai berikut:
Beban Operasional = Pendapatan - Pendapatan Operasional – HPP
Meskipun terlihat mudah, salah satu tantangan besar dalam mengelola beban operasional adalah melacak dan mengkategorikan setiap pengeluaran. Selain menyita waktu, proses ini juga bisa menjadi rumit karena melibatkan berbagai jenis biaya dari berbagai sumber.
Untuk mengatasi tantangan ini, kamu dapat memanfaatkan fitur rekomendasi rasio biaya ideal yang disediakan oleh asisten keuangan virtual Delegasi. Dengan bantuan teknologi AI, proses pelacakan, kategorisasi dan analisis menjadi lebih efisien dan akurat.
Klik di sini untuk memaahami lebih dalam tentang bagaimana fitur rekomendasi rasio biaya ideal Delegasi dapat memudahkanmu mengelola beban operasional bisnismu!
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.