Cara Menghitung Harga Makanan Per Porsi Untuk Profit Maksimal

Edukasi Bisnis

July 21, 2023

Krisna Prihantoro

Harga makanan adalah hal yang sangat penting bagi bisnis di bidang kuliner atau F&B (Food and Beverage). Baik untuk penyusunan menu untuk bisnis yang baru dibuka atau pengelolaan pengeluaran, menggunakan cara menghitung harga makanan per porsi yang tepat menjadi dasar dari akuntansi bisnis F&B.

Melalui perhitungan yang tepat, Anda akan mendapatkan informasi berharga tentang kinerja bisnis Anda. Tak hanya akan membantu Anda menilai sejauh mana bisnis Anda berkembang, tetapi juga akan memberikan wawasan mengenai produk atau menu yang menghasilkan keuntungan tertinggi dan sebaliknya.

Artikel ini akan memberikan panduan sederhana tentang dua cara untuk menghitung harga makanan per porsi. Pertama, dengan menggunakan food cost atau biaya makanan, dan kedua dengan menggunakan gross profit margin atau margin keuntungan kotor.  

Menghitung Harga Makanan Per Porsi Berdasarkan Food Cost

Cara Menghitung Harga Makanan Per Porsi

Food cost adalah total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk makanan atau minuman tertentu. Ini adalah persentase dari total biaya yang dikeluarkan untuk pembelian persediaan makanan dibagi dengan total dari nilai penjualan makanan tersebut.  

Food cost digunakan untuk menetapkan harga dan membantu menentukan standar dan kualitas bisnis. Ini adalah bagian berharga dari pencatatan keuangan dalam bisnis F&B.

Food Cost Ideal  dan  Food Cost Real

Food cost ideal adalah perhitungan biaya makanan berdasarkan asumsi ideal, sementara food cost aktual mencerminkan biaya produksi yang sebenarnya dengan memperhitungkan tingkat persediaan yang sesungguhnya.  

Meskipun food cost ideal bukan ukuran yang akurat, namun denggan menghitungnya Anda akan mendapatkan target yang harus dicapai untuk meningkatkan efisiensi dan meminimalkan pemborosan. Di sisi lain sementara food cost real memberikan gambaran yang lebih realistis tentang profitabilitas bisnis makanan dan minuman.

Cara Menghitung Food Cost  

Untuk menghitung food cost, Anda dapat menggunakan rumus di bawah ini:

Food Cost = (HPP Real / Harga Jual) x 100%

HPP Real adalah biaya produksi sebenarnya yang dikeluarkan untuk membuat satu porsi atau unit dari suatu hidangan atau menu. Sementara, Harga Jual adalah harga penjualan dari hidangan atau menu tersebut.

Sedang, untuk melihat seberapa efisien pengelolaan persediaan bahan baku, Anda juga dapat menggunakan rumus di bawah ini:

Food Cost = (Persediaan Awal + Pembelian - Persediaan Akhir) / Penjualan Makanan x 100%

Persediaan Awal adalah jumlah persediaan bahan baku pada awal periode. Sedangkan pembelian adalah total pengeluaran untuk membeli bahan baku selama periode waktu tersebut.  Sementara persediaan Akhir adalah jumlah persediaan bahan baku pada akhir periode.

Cara Menghitung Harga Makanan Per Porsi

Dalam bisnis kuliner, food cost rata-rata bervariasi tergantung pada jenis makanan yang dijual dan strategi harga dari masing-masing restoran atau bisnis makanan. Namun, umumnya food cost berada di antara 25% hingga 40%.  

Cara menghitung harga makanan per porsi menggunakan food cost ikuti langkah-langkah di bawah ini:

  • Pertama-tama tentukan persentase biaya makanan yang diinginkan. Misalnya, Anda ingin menentukan harga hidangan Onion Ring dengan food cost makanan sebesar 30%.
  • Cek faktur-faktur untuk mengetahui berapa biaya bahan baku yang digunakan dalam hidangan Onion Ring. Misalnya, biaya bahan baku seperti bawang bombay, adonan, dan saus celup adalah Rp 3.000.
  • Hitung harga jual hidangan Onion Ring.

Gunakan formula berikut:

Harga = Biaya Bahan Baku / Persentase Biaya Makanan yang Diinginkan.  

Contohnya:  

Harga = Rp 3.000 / 0,30 = Rp 10.000.  

Jadi, untuk mencapai food cost makanan sebesar 30%, harga jual Onion Ring per porsi adalah Rp 10.000.  

Cara Menentukan Harga Makanan dari Gross Profit Margin

Cara Menghitung Harga Makanan Per Porsi Profit Maksimal

Gross Profit Margin adalah persentase keuntungan kotor dari penjualan suatu produk setelah dikurangi dengan biaya langsung yang terkait dengan produksi atau penyediaan produk tersebut.  

Ini digunakan untuk mengukur seberapa efisien dan menguntungkan suatu hidangan atau menu berdasarkan perbedaan antara harga jual dan biaya bahan baku serta biaya produksi langsung lainnya.

Rumus Gross Profit Margin  

Rumus untuk menghitung gross profit margin adalah sebagai berikut:

Gross Profit Margin = ((Pendapatan Kotor - Biaya Bahan Baku dan Produksi Langsung) / Pendapatan Kotor) x 100%

Dengan rumus tersebut Anda dapat menghitung seberapa besar persentase keuntungan yang mereka peroleh dari setiap hidangan yang dijual. Hal ini membantu pemilik bisnis dalam menentukan harga jual yang tepat untuk mencapai target keuntungan yang diinginkan.

Cara Menghitung Harga Makanan Per Porsi

Berikut ini adalah cara menghitung harga makanan per porsi dengan memanfaatkan gross profit margin:

  • Tentukan persentase gross profit margin yang diinginkan.
  • Hitung biaya bahan baku hidangan Onion Ring. Misalnya, biaya bahan baku seperti bawang bombay, adonan, dan saus celup adalah Rp 3.000.
  • Hitung harga jual hidangan Onion Ring.

Gunakan formula berikut:

Harga = (Harga Jual - Biaya Bahan Baku) / Harga Jual

Contoh:

Jika Anda ingin mendapatkan margin keuntungan kotor sebesar 70%, coba gunakan harga jual Rp 10.000.

Harga = (Rp 10.000 - Rp 3.000) / Rp 10.000

Harga = 0,7 atau 70%

Jadi, dengan harga jual Rp 10.000, Anda akan mendapatkan gross profit margin sebesar 70% dari hidangan Onion Ring dengan biaya bahan baku Rp 3.000.

Pentingnya HPP Real Dalam Menghitung Harga Makanan Per Porsi

Baik food cost dan gross profit margin sangat erat kaitanya dengan HPP real atau biaya produksi sebenarnya. HPP real menjadi elemen penting dalam menghitung food cost dan gross profit margin karena mempengaruhi perhitungan keuntungan dan profitabilitas bisnis kuliner.

Food Cost

HPP real atau biaya produksi menjadi salah satu faktor utama dalam menghitung food cost. Food cost adalah persentase dari biaya bahan baku dan biaya produksi langsung lainnya dibandingkan dengan pendapatan dari penjualan makanan.  

Sedang HPP real mencerminkan biaya sebenarnya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu porsi atau unit makanan tertentu. Dengan mengetahui HPP real, Anda dapat memperhitungkan biaya produksi secara akurat dan menentukan harga jual yang tepat untuk mencapai target food cost yang diinginkan.

Gross Profit Margin

HPP real juga berpengaruh dalam perhitungan gross profit margin. Gross profit margin adalah persentase keuntungan kotor dari pendapatan total penjualan setelah dikurangi HPP real atau biaya produksi sebenarnya. Semakin rendah HPP real, semakin tinggi gross profit margin yang akan dihasilkan, karena biaya produksi yang lebih rendah menghasilkan keuntungan yang lebih besar.  

Oleh karena itu, mengelola HPP real dengan efisien sangat penting untuk meningkatkan profitabilitas bisnis kuliner. Sebagai asisten keuangan virtual, Delegasi memiliki kapabilitas dalam menyajikan HPP real untuk menentukan harga jual dengan akurat. Temukan informasi lengkapnya di sini dan capai profitabilitas yang Anda inginkan bersama Delegasi sekarang juga!

Kamu Pemilik Bisnis yang Pusing Bikin Laporan Keuangan? Delegasi-in Aja!

Delegasi adalah asisten keuangan virtual yang dapat membantu kamu membuat laporan keuangan dan analisis bisnis yang akurat. Kamu bisa mendapatkan laporan laba rugi, arus kas, dan neraca tanpa perlu input data sendiri, lho!

Cukup kirimkan nota belanja, mutasi rekening, dan catatan stock opname melalui Telegram, kamu sudah bisa mendapatkan laporan keuangan yang akurat dan analisis bisnis untuk menentukan strategi bisnis.

Kalau kamu masih ingin tanya-tanya lebih lanjut, jangan sungkan hubungi Adel (Admin Delegasi) melalui WA di bawah ini ya!

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.