PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
January 26, 2024
Krisna Prihantoro
Saat kamu melihat produk dari brand terkenal seperti Apple, Nike, atau Coca Cola, pasti mudah bagimu untuk mengenali brand-brand tersebut. Cukup dengan melihat logo atau bahkan hanya mendengar nama perusahaannya saja, akan muncul banyak asosiasi di kepalamu. Ini karena perusahaan-perusahaan tersebut menerapkan brand guidelines yang konsisten.
Nah, dalam artikel ini Delegasi akan membahas fungsi dan cara membuat sebuah brand guidlines. Harapannya, setelah membaca penjelasan ini, kamu mampu membangun karakter brand yang kuat bagi bisnismu.
Brand guidelines adalah panduan yang menjelaskan tampilan, nuansa, dan identitas visual suatu perusahaan. Biasanya, panduan ini berisi aturan spesifik dan petunjuk umum yang dimaksudkan untuk diterapkan pada komunikasi publik merek tersebut.
Misalnya, panduan yang mencakup instruksi jelas tentang bagaimana cara merepresentasikan logo, warna, dan pesan perusahaan. Panjang brand guidelines bisa bervariasi mulai dari satu atau dua halaman hingga puluhan atau bahkan ratusan halaman.
Jika ada satu kata yang bisa menjelaskan fungsi dari brand guidelines adalah "konsistensi." Brand guidelines memastikan komunikasi brand terlihat dan terasa serupa bagi orang yang menerima atau melihatnya.
Membuat brand guidelines seperti perjalanan yang memerlukan upaya dan keterlibatan berkelanjutan. Untuk membantumu memulai, berikut adalah langkah-langkah kunci yang perlu kamu perhatikan saat merancang brand guidelines:
Setiap bisnis memiliki nilai-nilai inti yang mencerminkan serangkaian atribut dan prinsip tertentu. Sebagai langkah pertama, sangat penting untuk menetapkan dengan jelas nilai apa yang ingin kamu tonjolkan, persepsi umum yang ingin kamu ciptakan di pikiran konsumen, dan bagaimana kamu ingin mereka memandang merekmu.
Ini adalah langkah penting karena menjadi kunci ke semua langkah berikutnya. Brand yang serius dan profesional mungkin akan memilih identitas brand yang berbeda, tak hanya sekedar bersifat menyenangkan dan keren.
Bergerak ke ranah yang lebih konkret, buatlah materi branding yang selaras dengan identitas brand, sambil memastikan dokumen detail seputar aspek teknis seperti spesifikasi logo (dimensi, penempatan, warna), palet warna, jenis huruf, tipografi, dan elemen visual lain yang terkait dengan branding.
Penting untuk diingat, semakin rinci spesifikasi brand guidelines yang kamu buat, maka akan semakin memudahkan pihak terkait untuk mengikuti pedoman tersebut dengan akurat. Detail yang jelas akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana brand kamu harus direpresentasikan.
Sebagai elemen yang lebih bersifat abstrak, rancanglah voice guidlines pesan untuk menetapkan cara komunikasi merekmu dengan konsumen. Sekali lagi, manfaatkan kebebasan untuk menentukan parameter baik yang diperbolehkan maupun yang tidak.
Misalnya, jika bisnismu memiliki target audiens anak muda, panduan pesan harus mencerminkan gaya komunikasi yang bersahabat, energik, dan tidak terlalu formal. Tentukan bahwa bahasa yang digunakan harus mudah dipahami, memesan dengan humor tanpa merendahkan, serta memberikan informasi dengan cara yang menarik bagi mereka.
Semua langkah di atas perlu diuraikan dengan detail sebagai brand guidelines untuk referensi yang berkelanjutan. Tetapkan apa, mengapa, dan bagaimana elemen-elemen desain harus diimplementasikan untuk memastikan pemahaman yang jelas.
Penting untuk mempertahankan umpan balik terbuka selama perjalanan merek, sehingga dapat mengakomodasi pembelajaran baru dan perubahan yang mungkin terjadi.
Melalui brand guidelines ini, kamu dapat memastikan bahwa setiap implementasi desain baru atau kampanye komunikasi tetap sejalan dengan identitas brand yang telah kamu tetapkan. Hal ini akan menjaga konsistensi, dan membantu brand kamu berkembang dan melekat diingatan pelanggan seiring berjalanya waktu.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.