PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
October 27, 2023
Hanna Khairunnisa
Ketika era digital telah merasuk ke dalam setiap aspek kehidupan kita, pemasaran produk pun tidak terkecuali. Penggunaan gambar produk yang berkualitas tinggi adalah kunci sukses dalam menjual produk secara online.
Inilah mengapa jasa foto produk semakin menjamur, memberikan peluang bagi para fotografer dan pengusaha kecil untuk meraih kesuksesan. Namun, sebelum Anda memulai usaha ini, penting untuk mengetahui berapa modal yang dibutuhkan.
Pada artikel ini, Delegasi akan menjelaskan berapa modal yang Anda perlukan untuk memulai bisnis jasa foto produk.
Berikut adalah perkiraan modal yang Anda perlukan untuk memulai bisnis jasa foto produk.
Kamera DSLR adalah peralatan utama dalam bisnis jasa foto produk. Dengan kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kamera smartphone, kamera DSLR memungkinkan fotografer untuk menghasilkan gambar produk yang tajam, detail, dan berkualitas tinggi. Dengan harga sekitar Rp 14 juta, Anda dapat membeli kamera DSLR yang bagus. Namun, harga kamera dapat bervariasi tergantung merek dan spesifikasinya.
Untuk menghasilkan foto produk yang profesional, Anda perlu pencahayaan yang tepat. Lampu blitz adalah salah satu alat yang penting dalam fotografi produk. Harganya bervariasi tergantung pada jenis dan mereknya, tetapi dengan alokasi anggaran sekitar Rp 4 juta, Anda dapat memperoleh lampu blitz dan tripod yang cukup baik untuk keperluan bisnis Anda. Tripod sangat berguna untuk menjaga kamera tetap stabil dan mendapatkan sudut yang tepat saat mengambil gambar produk.
Untuk memasarkan jasa foto produk Anda, memiliki keberadaan online sangat penting. Membuat website adalah langkah awal yang baik untuk memperkenalkan layanan Anda kepada pelanggan potensial. Biaya pembuatan website dapat bervariasi tergantung pada kompleksitasnya, tetapi dengan alokasi anggaran sekitar Rp 1 juta, Anda dapat memulai dengan website sederhana yang mencakup portofolio Anda, informasi kontak, dan layanan yang Anda tawarkan.
Selain tiga item utama di atas, ada beberapa biaya tambahan yang perlu dipertimbangkan, seperti perangkat lunak pengeditan foto, biaya pemasaran, dan biaya administrasi. Perangkat lunak seperti Adobe Photoshop atau Lightroom dapat membantu Anda mengedit dan memoles gambar produk Anda. Biaya pemasaran dapat mencakup iklan online, promosi di media sosial, dan lainnya untuk menjangkau calon klien. Biaya administrasi seperti lisensi usaha dan pajak juga harus diperhitungkan.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.