PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
February 1, 2024
Krisna Prihantoro
Sebagai wajah pertama yang dilihat oleh konsumen potensial, kemasan makanan bukan hanya sekadar pelindung, melainkan juga pencipta kesan positif bagi produkmu. Karenanya, pemilihan kemasan makanan harus menjadi bagian penting dalam strategi marketing yang kamu bangun.
Jenis kemasan yang tepat akan turut menciptakan pengalaman visual yang menarik dan meyakinkan bagi konsumen untuk memilih produkmu ketimbang produk sejenis. Bersama Delegasi, mari kita selami lebih dalam cara memilih kemasan makanan yang tepat untuk meningkatkan daya tarik produkmu di pasar.
Di bawah ini, kita akan menjelajahi beberapa varian kemasan yang umum digunakan dalam industri makanan. Setiap jenis kemasan memiliki keunikan dan kelebihan tertentu yang dapat memberikan dampak pada presentasi, keamanan, dan daya tarik produk.
Kantong adalah jenis kemasan makanan yang sering digunakan. Kamu bisa menemukan kantong dari berbagai material seperti kertas, plastik, dan kain. Biasanya, kantong digunakan untuk mengemas produk kecil seperti camilan dan permen.
Umumnya, kotak menjadi pilihan yang optimal untuk mengemas produk dengan ukuran lebih besar. Kepraktisannya menjadikan jenis kemasan ini sebagai pilihan yang serbaguna dalam dunia kemasan makanan. Selain itu, keberagaman material pembuatnya memberimu fleksibilitas dalam memilih sesuai dengan kebutuhan produk.
Kaleng menjadi pilihan yang serbaguna karena dapat digunakan untuk mengemas berbagai macam produk, termasuk sup, buah, dan sayuran. Keunggulan utama dari kemasan kaleng adalah kemampuannya untuk melindungi isi dari pengaruh lingkungan, seperti udara dan cahaya.
Toples adalah jenis kemasan yang sangat fleksibel dan dapat kamu pilih untuk mengemas berbagai jenis produk, terutama makanan kecil, selai, jeli, dan saus. Toples sering kali terbuat dari kaca atau plastik, memberikan tampilan yang transparan sehingga konsumen dapat dengan mudah melihat isinya.
Kemasan yang menarik adalah investasi strategis dalam membangun citra merek dan meningkatkan penjualan Untuk memilih kemasan makanan dengan tepat, kamu bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini:
Dalam konteks produk makanan, faktor keamanan harus diletakkan sebagai prioritas utama. Penting untuk memastikan bahwa kemasan yang digunakan mampu menjaga produkmu dari kemungkinan kontaminasi selama proses penyimpanan atau distribusi.
Keamanan produk ini tidak hanya melibatkan perlindungan dari potensi kerusakan fisik, tetapi juga penanganan yang meminimalkan risiko kontaminasi mikroba atau bahan asing yang dapat memengaruhi kualitas dan keamanan konsumsi.
Faktor ini juga mencakup pertimbangan terkait masa simpan produk. Produk dengan masa simpan yang lebih lama memerlukan kemasan yang mampu menjaga kestabilan produk tersebut dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Ukuran produk menjadi pertimbangan penting dalam menentukan jenis kemasan yang dibutuhkan. Produk dengan ukuran kecil, seperti camilan, mungkin lebih baik dikemas dengan menggunakan kemasan clamshell yang ringkas dan memberikan visibilitas langsung terhadap produk.
Sebaliknya, produk makanan dengan ukuran yang lebih besar, cenderung memerlukan kemasan berbentuk kotak untuk memberikan perlindungan yang memadai serta memudahkan penyimpanan dan penanganan.
Pertimbangan branding memegang peran sentral dalam pemilihan kemasan makanan. Fleksibilitas material kemasan menjadi aspek kunci yang memungkinkan ekspresi kreatif dan penerapan elemen desain yang sesuai dengan identitas merek.
Setiap material kemasan, mulai dari kardus hingga plastik, memiliki karakteristik yang berbeda, memungkinkan kamu untuk menciptakan tampilan yang unik dan khas. Fleksibilitas material ini juga mencakup kemampuan untuk mengintegrasikan logo, warna, dan elemen branding lainnya secara efektif.
Misalnya, kemasan yang dapat dicetak dengan baik memberikan peluang untuk menciptakan desain yang menarik dan mudah diingat oleh konsumen.
Meskipun kemasan yang menarik dianggap sebagai investasi strategis dalam membangun citra merek dan meningkatkan penjualan, sangat penting untuk selalu melakukan perhitungan anggaran secara cermat.
Pertimbangan anggaran tidak hanya mencakup biaya produksi langsung kemasan, tetapi juga biaya terkait seperti desain grafis, pencetakan, dan penyimpanan. Oleh karena itu, perlu melibatkan semua pihak terkait untuk mendapatkan perkiraan biaya yang akurat.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.