PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
December 22, 2023
Krisna Prihantoro
Modal dalam konteks bisnis terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu modal awal dan modal akhir. Modal awal umumnya digunakan untuk memulai suatu usaha, mencakup investasi awal seperti peralatan, persediaan, dan biaya lain yang diperlukan sebelum operasional benar-benar dimulai.
Sementara itu, modal akhir memiliki peran krusial untuk mengetahui berapa total modal yang dimiliki sebuah bisnis. Dalam artikel ini, Delegasi akan secara khusus membahas secara rinci strategi dan metode penghitungan modal akhir, memberikan kamu wawasan untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan bisnismu.
Modal akhir adalah jumlah dana yang dimiliki oleh bisnismu pada akhir periode akuntansi tertentu. Ini mencakup semua bentuk kepemilikan modal, seperti modal saham dan laba ditahan. Jenis modal ini bisa kamu temukan dalam laporan laba rugi bisnismu, dimana nilainya dapat berpengaruh pada perhitungan laba atau rugi bersih bisnis pada akhir periode tersebut.
Perhitungan modal akhir melibatkan beberapa elemen, termasuk laba bersih yang dicetak oleh bisnismu selama periode tersebut. Laba bersihakan menambah modal awal untuk periode berikutnya. Sebaliknya, kerugian atau pengambilan modal akan mengurangi nilai modal awal.
Modal Akhir = Modal Awal + Laba yang Diperoleh − Kerugian yang Terjadi − Prive
Melalui rumus perhitungan modal akhir di atas, kamu dapat dengan akurat menilai kesehatan keuangan perusahaan pada akhir suatu periode akuntansi. Penting untuk diingat bahwa modal akhir bukan hanya mencerminkan keberhasilan atau kegagalan finansial perusahaan dalam suatu periode, tetapi juga menjadi dasar modal awal untuk periode berikutnya.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.