PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
March 13, 2024
Krisna Prihantoro
Biaya marjinal adalah konsep yang sangat penting dalam ilmu ekonomi, meskipun terkadang terdengar rumit. Namun, sebenarnya, konsep ini cukup sederhana jika dibandingkan dengan menyusun laporan rugi laba perusahaan atau analisis keuangan lainnya.
Biaya ini fokus pada biaya tambahan yang timbul dari memproduksi satu unit tambahan dari suatu produk atau layanan. Dalam artikel ini, kita akan belajar secara lebih mendalam tentang apa itu biaya marjinal serta fungsinya dalam pengelolaan bisnis sehari-hari.
Biaya marjinal adalah konsep penting dalam ekonomi yang mengacu pada biaya tambahan yang timbul dari memproduksi satu unit tambahan dari suatu produk atau layanan. Dalam konteks ini, kata "marjinal" mengacu pada perubahan atau tambahan.
Misalnya, ketika bisnismu memutuskan untuk membuat satu unit tambahan dari produknya, biaya tambahan yang dikeluarkan untuk memproduksi unit tersebut adalah biaya marjinal. Itulah mengapa OCBC menyubut bahwa biaya marjinal adalah ongkos ekstra untuk membuat satu unit tambahan.
Biaya marjinal memiliki berbagai fungsi yang sangat relevan dalam pengambilan keputusan bisnis. Di bawah ini adalah beberapa fungsi-fungsi utama dari biaya marjinal.
Salah satu fungsi utama dari biaya marjinal adalah membantu pengusaha dalam pengambilan keputusan terkait produksi. Dengan mengetahui biaya tambahan yang timbul dari memproduksi satu unit tambahan, pengusaha dapat menentukan apakah meningkatkan produksi akan menguntungkan atau tidak.
Jika biaya marjinal lebih rendah dari harga jual produk tambahan, maka meningkatkan produksi mungkin merupakan keputusan yang tepat untuk memaksimalkan keuntungan. Namun, jika biaya marjinal lebih tinggi dari harga jual, pengusaha mungkin lebih baik mempertimbangkan untuk tidak meningkatkan produksi.
Biaya marjinal juga membantu dalam penetapan harga produk atau layanan. Pemahaman akan biaya tambahan yang timbul dari memproduksi satu unit tambahan membantu menentukan harga jual yang optimal.
Jika biaya marjinal lebih rendah dari harga jual, bisnis dapat mempertimbangkan untuk menurunkan harga agar lebih kompetitif di pasar. Namun, jika biaya marjinal lebih tinggi dari harga jual, bisnis mungkin perlu menaikkan harga atau mencari strategi lain untuk meningkatkan efisiensi produksi.
Biaya marjinal memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan investasi, di mana bisnis dapat menggunakan konsep ini untuk mengevaluasi potensi keuntungan dan kerugian dari investasi tambahan, seperti perluasan fasilitas produksi.
Dengan mempertimbangkan biaya tambahan yang terkait dengan produksi tambahan yang dihasilkan oleh investasi tersebut, perusahaan dapat menentukan apakah investasi tersebut akan menghasilkan pengembalian yang memadai.
Ini memungkinkan bisnis untuk membuat keputusan investasi yang lebih cerdas, mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien, dan menghindari risiko overinvestasi atau underinvestasi dalam jangka panjang.
Pemahaman yang mendalam tentang konsep biaya marjinal juga memberikan manfaat besar dalam pengendalian biaya produksi secara lebih efektif. Memisahkan antara biaya tetap dan variabel memungkinkan pengidentifikasian area di mana biaya dapat dikurangi atau dioptimalkan.
Dengan begitu, bisnis dapat mengevaluasi dengan lebih akurat faktor-faktor yang berkontribusi terhadap biaya produksi secara keseluruhan. Kemampuan untuk mengidentifikasi area di mana biaya dapat ditekan membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional, meminimalkan pemborosan sumber daya, dan pada akhirnya, memaksimalkan profitabilitas.
Analisis biaya marjinal juga membantu dalam perencanaan strategis jangka panjang. Dengan memperhitungkan biaya tambahan yang terkait dengan setiap keputusan produksi atau investasi, suatu bisnis dapat merencanakan strategi yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan keberlanjutan bisnisnya.
Setelah memahami definisi dan fungsi biaya marjinal, penting untuk mengetahui cara menghitungnya. Langkah-langkahnya cukup sederhana dan dapat diterapkan dalam berbagai situasi bisnis.
Pertama-tama, kamu harus mengetahui berapa banyak unit tambahan yang ingin kamu produksi. Misalnya, jika kamu seorang pengusaha yang membuat gelang, kamu ingin mengetahui biaya tambahan untuk membuat satu gelang tambahan.
Selanjutnya, hitunglah perubahan biaya total ketika kamu membuat satu unit tambahan. Misalnya, jika biaya total sebelumnya adalah Rp5juta, dan setelah membuat satu unit tambahan biaya totalnya menjadi Rp5,5 juta, maka perubahan biaya totalnya adalah Rp500 ribu.
Langkah terakhir adalah menghitung biaya marjinal dengan membagi perubahan biaya total dengan perubahan jumlah. Dalam contoh di atas, biaya marjinalnya adalah Rp500 ribu (perubahan biaya total) dibagi satu (perubahan jumlah), sehingga biaya marjinalnya adalah Rp500 ribu.
Rumus Biaya Marjinal:
Biaya marginal = perubahan biaya / perubahan kuantitas
Baca juga: Cara Menghitung Rasio Biaya Variabel
Biaya marjinal tidak hanya berguna dalam pengambilan keputusan jangka pendek, tetapi juga dalam perencanaan jangka panjang dan strategi bisnis. Dengan memperhatikan biaya marjinal, kamu dapat mengoptimalkan produktivitas, meningkatkan efisiensi, dan memaksimalkan profitabilitas bisnismu.
Bersama dengan Delegasi, kamu dapat menghitung biaya marjinal bisnismu secara lebih akurat dan efisien. Teknologi kecerdasan buatan (AI) yang ditanamkan dalam sistem ini memungkinkanmu untuk tidak perlu lagi kerepotan menentukan biaya marjinal secara manual.
Delegasi menggunakan algoritma dan analisis data yang canggih untuk mengidentifikasi dengan tepat biaya tambahan yang terkait dengan produksi tambahan. Selain itu, Delegasi juga dapat membantu menyusun laporan keuangan dan analisis bisnis secara lengkap dan akurat.
Dengan bantuan teknologi AI ini, kamu dapat memperoleh informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas dan strategis, serta meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas bisnismu.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.