Edukasi Bisnis
January 20, 2024
Krisna Prihantoro
Mengelola bisnis tidak hanya terbatas pada aktivitas penjualan produk, tetapi juga melibatkan pemahaman mendalam tentang pengelolaan stok yang kamu miliki. Salah satu langkah penting untuk mencapai efisiensi dalam pengelolaan stok adalah dengan rutin menyusun laporan stok barang.
.jpg)
Melalui artikel ini, Delegasi akan membahas mengenai pengertian, manfaat, dan cara membuat laporan stok barang secara sederhana agar kamu dapat mengelola stok secara lebih mudah dan efisien.
Laporan stok barang adalah dokumen yang memberikan gambaran tentang status dan ketersediaan barang yang dimiliki oleh suatu bisnis. Laporan ini tidak hanya memberi tahu kamu tentang barang yang masih tersedia, tetapi juga membantu dalam melihat kapan kamu perlu melakukan pemesanan ulang agar selalu bisa memenuhi permintaan pelanggan.
Wawasan yang lebih baik tentang ketersediaan barang akan membantumu dalam berbagai aspek bisnis, meliputi:
Laporan stok membantumu mengevaluasi kinerja setiap item stok. Dengan mengetahui produk yang laris terjual dan yang memerlukan waktu lebih lama, kamu dapat mengatur gudang dengan lebih efisien. Laporan ini juga membantu mengidentifikasi produk yang perlu dipesan lebih banyak atau yang sebaiknya tidak lagi dibeli.
Stok selalu bergerak, dan laporan stok membantumu melacaknya satu per satu. Dengan laporan ini, kamu bisa mengurangi resiko kehilangan produk karena kekacauan penataan stok. Ini karena kamu selalu memiliki data stok barang yang terus diperbarui.
Laporan stok berfungsi sebagai panduan untuk perencanaan strategis. Melalui analisis data kinerja stok sebelumnya, kamu dapat membuat rencana untuk jumlah stok yang dipesan atau diproduksi, opsi penyimpanan, hingga metode distribusi di masa depan.
Bisnis yang berkembang memerlukan lebih banyak stok. Laporan stok membantu kamu menghindari kekosongan stok yang dapat membuat pelanggan kecewa dan bahkan meninggalkan bisnis kamu. Dengan memprediksi fluktuasi permintaan melalui laporan stok, kamu dapat memastikan ketersediaan stok untuk mencukupi kebutuhan pelanggan.
.jpg)
Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk membuat laporan stok barang:
Gunakan software seperti Excel atau aplikasi berbasis teks untuk membuat kolom item dan deskripsi singkatnya. Pastikan untuk konsisten dalam penulisan deskripsi dan tambahkan kolom khusus untuk detail penting seperti prioritas pengisian ulang.
Tambahkan kolom terpisah untuk harga setiap item, dan pastikan semua harga dalam format uang yang sama untuk menghindari kebingungan.
Buat kolom yang jelas menunjukkan berapa banyak inventaris yang tersisa, dan jika mungkin, masukkan lokasi setiap item sisa inventaris.
Pilih rentang waktu yang sesuai, seperti minggu terakhir, sebulan terakhir, kuartal, atau tahun, agar laporan menjadi lebih akurat.
Apabila kamu terlalu sibuk untuk melakukan proses ini, kamu bisa memanfaatkan fitur analisis kontrol pemakaian bahan baku dari Delegasi. Selain mendapatkan laporan stok barang secara akurat, kamu juga akan mendapatkan analisis yang membantuu mengoptimalkan penggunaan bahan baku. Pelajari lebih lanjut tentang apa saja yang akan kamu dapatkan dari fitur kontrol pemakaian bahan baku di sini!
Melalui pemahaman akan pengertian, manfaat, dan cara membuat laporan stok barang, kamu dapat meningkatkan efisiensi bisnis dan mengelola inventaris dengan lebih baik. Lakukan penyusunan laporan stok secara berkala untuk memastikan kelancaran operasional dan kepuasan pelanggan.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.
