PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
August 20, 2023
Okky Pratama
Laporan arus kas, sesuai namanya, adalah catatan yang berisi aliran uang kas (cash keras, lewat rekening, e-wallet, dan lainnya) yang keluar dan masuk bisnis dalam satu periode. Jika terdengar familiar, memang benar ini sangat mirip dengan laporan yang umumnya dibuat oleh pebisnis UMKM, terutama yang masih awam tentang pencatatan keuangan.
Isi laporan arus kas mencakup segala transaksi yang dibayar secara langsung, termasuk diantaranya penjualan, pembelian bahan baku, biaya operasional, penambahan modal, pengambilan pinjaman, dan sebagainya.
Secara format, laporan arus kas dibagi menjadi 3 bagian:
Kalau kebanyakan pebisnis UMKM sudah membuat laporan arus kas, lalu apa gunanya laporan laba/rugi? Apa perbedaan laporan laba/rugi dengan laporan arus kas?
Jawaban sederhananya adalah karena laporan arus kas seringkali tidak mencerminkan kondisi untung-rugi bisnis yang sebenarnya.
Banyak situasi di mana menggunakan laporan arus kas saja tidak cukup untuk mengelola keuangan bisnis, contohnya:
Laporan laba/rugi dibuat untuk menunjukkan kondisi untung-rugi yang sebenarnya dari sebuah bisnis, terutama jika terjadi situasi-situasi yang cukup membingungkan seperti tersebut di atas.
Secara teknis akuntansi, laporan laba rugi dibuat menggunakan metode akrual, yaitu mencatat sebuah transaksi ketika transaksi tersebut terjadi, terlepas dari apakah ada aliran uang di saat yg sama. Berikut adalah beberapa contoh aplikasi dari metode akrual:
Baca juga: Laporan Laba Rugi: Pengertian, Unsur, dan Cara Membuatnya
Jika bisnismu sederhana (semua pembayaran langsung cash, jarang ada penambahan dan penarikan modal, tidak ada pinjaman, tidak ada pembelian alat yang bernilai besar, dan sebagainya), membuat satu laporan arus kas saja cukup untuk melihat kondisi keuangan bisnis.
Namun, jika mulai ada transaksi-transaksi yang kompleks, perlu dibuat juga laporan laba/rugi karena laporan arus kas tidak memberikan gambaran lengkap dari performa keuangan bisnis yang sebenarnya. Semoga bermanfaat 😊
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.