PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
March 25, 2024
Krina Prihantoro
Sebagai pemilik usaha kecil, salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah proses pembukuan keuangan. Pembukuan keuangan usaha kecil merupakan kunci dalam menjaga keteraturan dan keseimbangan keuangan.
Hanya dengan pembukuan yang baik, kamu dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kondisi keuangan perusahaanmu. Dari situ, kamu dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis untuk pertumbuhan usahamu.
Nah, melalui artikel ini kami akan membahas secara mendalam tentang pentingnya pembukuan keuangan bagi usaha kecil serta memberikan tips praktis tentang bagaimana melakukan pembukuan dengan efektif.
Terminologi pembukuan sering disamakan dengan akuntansi, tetapi sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Akuntansi adalah proses yang lebih luas yang melibatkan penggunaan data keuangan untuk membuat keputusan manajemen dan menentukan posisi keuangan perusahaan. Sedangkan pembukuan adalah bagian dari proses akuntansi yang melibatkan pencatatan dan pelaporan data keuangan.
Dalam konteks yang lebih sederhana, pembukuan dapat dianggap sebagai langkah pertama dalam proses akuntansi. Ini merupakan pencatatan transaksi keuangan secara teratur dan terperinci, yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan dan mengambil keputusan yang strategis bagi perusahaan.
Pembukuan mencakup aktivitas seperti mencatat pendapatan, pengeluaran, piutang, dan utang perusahaan. Ini juga melibatkan pencatatan aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan. Dengan kata lain, pembukuan adalah proses dokumentasi yang memungkinkan perusahaan untuk melacak arus kas, menilai kinerja keuangan, dan memenuhi kewajiban pelaporan.
Penting untuk dipahami bahwa pembukuan bukan hanya tentang mencatat transaksi keuangan, tetapi juga tentang mengatur dan mengklasifikasikan informasi keuangan tersebut dengan cara yang mudah dipahami dan dikelola. Hal ini memungkinkan pemilik usaha untuk memiliki visibilitas yang jelas terhadap keuangan perusahaan dan membuat keputusan yang tepat waktu.
Ada beberapa alasan penting mengapa kamu harus membuat pembukuan untuk bisnismu:
Pembukuan memungkinkan kamu untuk melacak semua transaksi keuangan bisnismu, termasuk pendapatan dan pengeluaran. Dengan memiliki catatan yang teratur dan terperinci tentang keuangan perusahaan, kamu dapat mengelola arus kas dengan lebih efektif.
Ini memungkinkan kamu untuk mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan yang potensial, mengelola pengeluaran dengan lebih hati-hati, dan menghindari masalah keuangan yang mungkin timbul di masa depan.
Pembukuan memberikan kamu akses ke informasi keuangan yang akurat dan terperinci tentang bisnismu. Dengan memahami kondisi keuangan perusahaanmu, kamu dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis untuk bisnismu.
Misalnya, dengan melihat laporan keuangan, kamu dapat menentukan apakah perlu menginvestasikan lebih banyak dalam pemasaran atau pengembangan produk, atau apakah perlu mengurangi biaya operasional untuk meningkatkan profitabilitas.
Membuat pembukuan yang baik juga penting untuk memenuhi kewajiban pajak dan hukum. Dengan catatan keuangan yang teratur, kamu dapat menyusun laporan pajak dengan tepat waktu dan akurat, serta memastikan bahwa bisnismu mematuhi semua regulasi dan persyaratan hukum yang berlaku.
Ini dapat membantu menghindari sanksi dan denda yang mungkin timbul akibat kesalahan atau keterlambatan dalam pelaporan pajak atau kepatuhan hukum.
Sekarang kamu tahu bahwa pembukuan keuangan adalah pondasi penting bagi keberhasilan usaha yang kamu jalankan. Berikut adalah beberapa tips praktis yang dapat membantu kamu memulai dan mengelola pembukuan untuk usaha kecilmu:
Gunakan buku untuk mencatat semua pembayaran dan catat kapan pembayaran itu dilakukan atau diterima. Dengan mencatat setiap transaksi dengan rapi, kamu dapat dengan mudah menelusuri informasi keuangan yang diperlukan di kemudian hari.
Pilih metode akuntansi yang akan kamu gunakan sejak awal. Pendapatan dan pengeluaran dapat dicatat dalam akuntansi tradisional pada tanggal faktur atau dalam akuntansi kas pada tanggal kamu menerima atau membayar uang. Pemilihan metode ini akan memengaruhi cara kamu mencatat dan melacak transaksi keuangan.
Penting untuk selalu mematuhi batas waktu pembayaran, terutama ketika membayar pajak. Tetapkan tanggal pembayaran kepada klienmu sehingga kamu bisa menagih mereka dengan benar. Catat pembayaran yang terlambat dan pertimbangkan untuk mengakhiri kontrak dengan klien yang sering kali terlambat membayar.
Untuk mengurangi biaya operasional, kamu bisa mengklaim kredit pajak atas berbagai pengeluaran perusahaan. Simpan tanda terima dengan aman dan terorganisir dalam berbagai kategori perusahaan. Pisahkan pengeluaran bisnis dan pribadi agar kamu bisa dengan cepat melihat mana yang dapat dikurangkan dari laba untuk menghemat pajak.
Pastikan bahwa semua laporan bank dan faktur (pembelian dan penjualan) ada, benar, dan terurut kronologis. Buat file terpisah untuk faktur pembelian yang sudah dibayar dan yang masih harus dibayar, kemudian urutkan secara alfabetis berdasarkan nama pemasok. Buat sistem yang teratur untuk memudahkan pelacakan dan manajemen transaksi keuangan.
Baca juga: Pahami Fungsi Faktur Pembelian dan Cara Membuatnya
Buat laporan keuangan setidaknya sekali sebulan. Sertakan laporan laba rugi dan neraca untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kinerja keuangan usahamu. Dengan membuat laporan bulanan secara teratur, kamu dapat mengontrol keuangan usaha kecilmu dan menghindari kejutan yang tidak menyenangkan.
Jika kamu merasa kesulitan mengelola pembukuan sendiri, pertimbangkan untuk mempekerjakan seorang akuntan profesional. Hitung biaya dan manfaatnya dengan membandingkan nilai waktu yang kamu habiskan untuk pembukuan dengan biaya penggajian seorang akuntan.
Jika kamu tak memiliki cukup sumber daya untuk mempekerjakan akuntan handal, kamu masih memiliki solusi akuntansi seperti Delegasi yang dapat membantu mempermudah proses pembukuan. Cukup mengunggah bukti transaksi harian, Delegasi bakal menyusun pembukuan yang teratur dan rapi lengkap dengan laporan keuangan serta analisis bisnis yang mendalam.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.