PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
August 5, 2023
Krisna Prihantoro
Tak ada bisnis yang bisa menghindar dari biaya tak terduga. Meskipun telah mempersiapkan pengelolaan pengeluaran dengan baik, namun biaya-biaya yang tidak terduga akan tetap muncul. Jika tidak siap menghadapinya, biaya-biaya tersebut dapat berdampak besar pada kelangsungan bisnis Anda.
Selain menyisihkan anggaran yang cukup, Anda sebagai pemilik bisnis perlu bertindak proaktif dalam menjaga arus kas tetap positif agar bisnis dapat bertahan jangka panjang dan tumbuh dengan baik.
Memanfaatkan bantuan yang tepat dapat memberikan wawasan berharga sehingga membantu Anda mengambil keputusan yang lebih cerdas dan tepat waktu dalam menghadapi biaya tak terduga. Sebagai asisten keuangan virtual, Delegasi telah berpengalaman membantu bisnis menghindari dampak besar yang ditimbulkan biaya-biaya yang tak terduga.
Dalam konteks bisnis, biaya tak terduga adalah biaya atau pengeluaran yang muncul secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi sebelumnya. Ini berarti pengeluaran tersebut tidak termasuk dalam anggaran atau perkiraan biaya yang telah ditetapkan sebelumnya.
Karena kemunculanya yang tidak terduga, bisnis sering kali tidak siap untuk menanggungnya. Maka, untuk menghindari dampak yang terjadi, Anda perlu memiliki rencana darurat atau dana cadangan yang memadai.
Mengalokasikan sebagian dari pendapatan bisnis untuk dana darurat dapat membantu menangani biaya tak terduga tanpa mengganggu kelangsungan bisnis secara keseluruhan. Selain itu, bisnis juga harus mengadopsi sikap proaktif dengan mengidentifikasi potensi risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya biaya tak terduga.
Ketika bisnis Anda tumbuh dan semakin mapan, kemungkinan biaya tak terduga akan terus meningkat. Biaya ini bisa menjadi risiko besar bagi kelangsungan dan keberhasilan bisnis, terutama bagi Anda yang menjalankan usaha kecil dan menengah.
Di antara biaya-biaya tak terduga, ada yang sering disebut oleh para ahli sebagai Big 4, yaitu tantangan keuangan besar yang dapat sangat mempengaruhi atau bahkan menghancurkan bisnis jika tidak mempersiapkannya dengan baik.
Ketika perekonomian menurun, konsumen cenderung mengurangi anggaran belanja mereka, sehingga menyebabkan penurunan penjualan bagi banyak bisnis. Selain itu, biaya operasional bisnis juga dapat meningkat karena adanya tekanan dari lingkungan ekonomi yang sulit.
Kondisi ini bisa menyebabkan situasi yang pelik bagi arus kas bisnis Anda, terutama jika pendapatan menurun dan biaya tetap harus ditanggung. Dalam situasi ini, Anda perlu memiliki rencana kontingensi dan dana cadangan yang cukup untuk menghadapi masa-masa sulit dan memastikan kelangsungan operasional.
Bencaba alam adalah ancaman yang dapat datang dengan tiba-tiba dan bisa sangat berdampak bagi bisnis. Gempa bumi, banjir, atau kebakaran dapat menyebabkan kerusakan pada properti dan fasilitas bisnis, mengganggu operasi, dan menyebabkan kehilangan aset.
Perbaikan atau penggantian infrastruktur yang rusak akibat bencana bisa sangat mahal dan memerlukan waktu yang lama sebelum bisnis dapat beroperasi kembali. Oleh karena itu, penting bagi bisnis Anda untuk menyiapkan biaya tak terduga untuk bencana.
Ini adalah permasalahan serius yang dapat mengancam kestabilan keuangan bisnis. Terlibat dalam sengketa hukum atau menghadapi gugatan dapat mengakibatkan munculnya biaya tak terduga untuk menangani masalah ini. Anda membutuhkan biaya pengacara, biaya persidangan, dan lainnya.
Selain itu, bisnis Anda juga bisa menghadapi potensi kerugian finansial sebagai akibat dari putusan pengadilan yang tidak menguntungkan. Untuk mengurangi risiko ini, selain harus memastikan kepatuhan dengan peraturan dan hukum yang berlaku, Anda juga harus mempersiapkan dana cadangan yang cukup.
Rusaknya peralatan utama bisa menyebabkan gangguan besar dalam operasi bisnis. Jika alat atau mesin yang Anda butuhkan untuk membuat produk tiba-tiba mengalami kerusakan, bisnis Anda bisa mengalami penurunan produktivitas dan pendapatan.
Biaya perbaikan atau penggantian peralatan utama kemungkinan juga sangat tinggi, terutama jika bisnis membutuhkan peralatan khusus dan langka. Untuk mengatasi risiko ini, Anda perlu menjalankan perawatan rutin, memiliki rencana darurat jika terjadi kerusakan, dan mempertimbangkan opsi asuransi yang mencakup kerusakan peralatan.
Berikut ini adalah beberapa cara mengantisipasi tantangan keuangan besar yang berpotensi timbul seiring kemunculan biaya tak terduga.
Meskipun tidak mudah, mempersiapkan anggaran adalah langkah yang sangat penting untuk menghadapi hal-hal tak terduga. Anda perlu memahami dan mencatat dengan baik kemungkinan biaya tak terduga dalam rencana bisnis Anda.
Cobalah untuk menyisihkan sebagian dari anggaran saat bisnis Anda mendapatkan laba lebih atau simpan pengembalian pajak sebagai dana darurat, bukan menghabiskannya. Ini akan membantu Anda menghadapi situasi tak terduga dengan lebih baik dan menjaga stabilitas keuangan bisnis Anda.
Sebagai pemilik bisnis, penting bagi Anda untuk secara rutin memeriksa keuangan bisnis berdasarkan rencana bisnis yang telah Anda buat. Ini akan membantu Anda menyesuaikan perkiraan keuangan dengan lebih tepat. Memantau dan menganalisis neraca, laporan laba rugi, dan arus kas akan memberikan gambaran yang jelas tentang kinerja bisnis Anda.
Dengan begitu, Anda bisa merencanakan keuangan bisnis Anda dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak biaya tak terduga yang mungkin timbul dengan lebih baik.
Asuransi properti, kendaraan, peralatan, dan juga asuransi untuk karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk bisnis Anda. Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, bisnis Anda dapat tetap beroperasi jika semuanya diasuransikan dengan baik. Asuransi bisnis akan melindungi Anda dari kerugian di masa depan dan biaya-biaya tak terduga lainnya.
Luangkan waktu untuk mencari tahu lebih banyak tentang jenis-jenis asuransi yang dibutuhkan dan dapatkan perlindungan terbaik yang sesuai untuk bisnis Anda. Ini akan membantu Anda merasa lebih tenang dan fokus pada pertumbuhan bisnis tanpa khawatir mengenai kemungkinan kerugian besar.
Patuh pada regulasi yang berlaku sangat penting dalam mengelola bisnis Anda. Hal ini mencakup kewajiban membayar pajak yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, penting juga untuk memantau operasi bisnis Anda dengan baik agar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Salah satu resiko yang perlu dihindari adalah terlibat dalam sengketa hak cipta atau pelanggaran kekayaan intelektual lainnya. Pastikan untuk selalu menghormati hak cipta dan memiliki izin atau lisensi yang diperlukan dalam penggunaan konten, gambar, atau karya lain yang dilindungi.
Jika Anda merasa semua langkah di atas terlalu rumit, asisten keuangan virtual Delegasi selalu siap membantu dengan memberikan analisis bisnis yang akurat. Melalui analisis yang disajikan secara jelas dan terperinci, Anda dapat lebih mudah merencanakan strategi menghadapi biaya tak terduga.
Delegasi akan memastikan Anda memiliki visibilitas yang baik atas keuangan bisnis yang membantu Anda membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas. Hindari stres akibat biaya tak terduga bersama analisis bisnis Delegasi di sini.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.