Mengenal Gaya Kepemimpinan Micro Management, Bisa Bikin Karyawan Ga Nyaman!

Edukasi Bisnis

January 19, 2024

Krisna Prihantoro

Sebagai pemilik bisnis, kamu harus pandai-pandai mengelola lingkungan kerja dengan baik. Fokus pada detail kecil adalah kunci, namun jangan sampai terjebak dengan gaya kepemimpinan micro management.  

Tak hanya akan menguras tenagamu, gaya kepemimpinan ini juga bisa membuat karyawan merasa terkekang. Akibatnya, potensi kreativitas mereka bisa terhambat, yang tentu saja akan berdampak buruk pada produktivitas mereka.

Untuk mencegah risiko tersebut, Delegasi ini akan membahas apa sebenarnya yang dimaksud dengan micro management dan mengapa sebagai pemimpin bisnis kamu perlu menghindarinya.

Apa Itu Gaya Kepemimpinan Micro Management?

Gaya kepemimpinan micro management adalah pendekatan di mana seorang pemimpin memberikan pengawasan berlebihan terhadap setiap detail pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.

Ketimbang memberikan guideline dan brief singkat mengenai apa yang harus dilakukan, gaya kepemimpinan ini lebih suka memantau setiap tindakan karyawan secara detail. Bahkan, umumnya pemimpin bergaya ini tanpa ragu mengkritik proses yang sedang berjalan.  

Jika dilihat dari prespektif jangka pendek, micro management mungkin akan memberikan hasil yang memuaskan. Ini karena semua proses berjalan sebagaimana mestinya  dan tidak ada detail kecil yang terlewat.  

Namun, jika dilihat dari perspektif yang lebih luas, gaya kepemimpinan ini dapat memberikan dampak negatif yang berbahaya. Tindakan ini lama kelamaan akan menggerus kepercayaan diri, kreativitas, dan semangat kerja karyawan.  

Hal ini disebabkan oleh perasaan keterbatasan dan kurangnya kepercayaan yang dirasakan oleh karyawan karena mereka merasa terlalu dikontrol dan kurang diakui dalam kemampuan mereka.

Tanda-tanda Micro Management

Karena gaya kempemimpinan ini dapat membahayakan lingkungan kerja dan semangat tim, maka penting bagimu untuk menganalisis apakah selama ini kamu menerapkan gaya kepemimpinanini. Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang bisa membantumu mengenalinya:

Pengawasan Berlebihan

Kecenderungan untuk memantau setiap detail pekerjaan karyawan dengan sangat terperinci, termasuk hal-hal kecil, menjadi indikasi pertama dari gaya kepemimpinan micro management.

Mengharapkan Pemberitahuan Setiap Saat

Indikasi lain dari micro management adalah kebiasaan untuk selalu mengharapkan pemberitahuan atau pembaruan secara terus-menerus, bahkan untuk hal-hal yang bersifat rutin dan kecil. Ini bisa membuat karyawan merasa terbebani dan kurang memiliki ruang untuk mengelola tugas-tugas mereka dengan mandiri.  

Pendelegasian Tugas Terlalu Rinci

Tanda lain dari micro management juga terlihat pada pendelegasian tugas yang terlalu rinci. Jika instruksi yang kamu berikan tidak hanya mencakup "apa" yang harus dilakukan, tetapi juga memberikan detail rinci tentang "bagaimana" melaksanakannya, hal ini menunjukkan adanya kecenderungan micromanagement.

Keterlibatan yang Berlebihan

Pemimpin dengan gaya ini memiliki kecenderungan mengambil alih pekerjaan yang seharusnya ditugaskan kepada karyawan. Ini karena mereka percaya bahwa hanya mereka yang bisa melakukannya dengan baik.  

Terlalu Kritis Terhadap Proses

Micro management juga dapat dikenali melalui sifat yang terlalu kritis terhadap setiap proses yang sedang berlangsung. Mereka cenderung memberikan kritik secara berlebihan terhadap langkah-langkah yang diambil oleh anggota tim, bahkan pada aspek-aspek kecil dan rutin.  

Cara Mengubah Gaya Kepemimpinan Micro Management

Jika kamu mengidentifikasi tanda-tanda gaya kepemimpinan micro management dalam dirimu, kamu perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk mengubahnya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu lakukan:

1. Refleksi Diri

Lakukan refleksi diri secara jujur tentang gaya kepemimpinanmu. Kenali kecenderungan micro management yang mungkin telah kamu terapkan dan pahami dampaknya pada lingkungan kerja bisnismu.

2. Buat Skala Prioritas

Fokuslah pada hal-hal yang benar-benar penting dan mendukung tujuan strategis bisnismu. Tetapkan skala prioritas yang jelas dan hindari terjebak dalam detail proses yang akan banyak menyita waktumu.

3. Delegasikan Tugas dengan Bijak

Salah satu fungsimu sebagai pemimpin adalah memperkerjakan karyawan dan membagi tanggung jawab agar tim dapat beroperasi secara efektif.  Jadi, sampaikan tugas, tanggung jawab, dan batas waktu secara jelas kepada anggota tim. Biarkan mereka menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan tugas tersebut.

4. Buat Lingkungan Terbuka

Penting untuk memfasilitasi komunikasi yang mudah diakses, mengajak karyawan berbagi ide dan masukan tanpa rasa takut akan kritik berlebihan. Ciptakan budaya di mana kekurangan dianggap sebagai bagian dari pembelajaran.

5. Berkolaborasi dan Diskusikan Tujuan

Penting untuk menyadari bahwa sebagai pemimpin, kamu mungkin memiliki kekurangan di bidang-bidang tertentu. Oleh karena itu, membuka ruang untuk kolaborasi dan melibatkan tim dalam proses pengambilan keputusan menjadi langkah yang tak terhindarkan untuk mendapatkan ide segar dan sudut pandang yang berbeda.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.