PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
October 18, 2023
Hanna Khairunnisa
Saat ini, melakukan transaksi finansial telah mengalami perubahan mendasar. Transaksi yang dulunya hanya dapat dilakukan secara konvensional, seperti menggunakan uang tunai, cek, atau transfer melalui bank, kini semakin beralih ke metode digital. Perubahan ini memengaruhi bagaimana kita berinteraksi dengan uang, bisnis, dan bahkan gaya hidup kita.
Dalam artikel ini, Delegasi akan menjelaskan perbedaan antara transaksi konvensional dan transaksi digital, serta bagaimana peralihan ini memengaruhi cara kita mengelola keuangan dan berbisnis.
Transaksi konvensional mengacu pada cara tradisional atau konvensional dalam melakukan pembayaran, pertukaran barang, atau transfer uang. Meskipun teknologi digital telah berkembang pesat, beberapa orang dan bisnis masih menggunakan metode ini dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh transaksi konvensional.
Transaksi konvensional seringkali melibatkan penggunaan uang tunai. Ini adalah cara paling tradisional untuk membayar barang atau jasa. Orang membayar dengan memberikan sejumlah uang fisik kepada penerima.
Cek adalah alat pembayaran lainnya yang masih digunakan dalam transaksi konvensional. Anda menulis cek dengan jumlah yang diinginkan dan menandatanganinya, dan penerima cek kemudian harus menukarnya di bank.
Transaksi konvensional juga dapat melibatkan transfer uang melalui bank. Ini biasanya memerlukan waktu lebih lama dan biaya yang lebih tinggi daripada metode digital.
Transaksi digital adalah proses pembayaran, pertukaran barang, atau transfer uang yang menggunakan teknologi digital, perangkat elektronik, dan jaringan komunikasi. Transaksi digital telah mengalami pertumbuhan pesat dan mengubah cara kita berinteraksi dengan keuangan, bisnis, dan layanan konsumen. Berikut adalah beberapa contoh transaksi digital.
Transaksi digital melibatkan penggunaan alat pembayaran elektronik seperti kartu kredit, dompet digital (e-wallet), atau pembayaran melalui perangkat seluler. Ini memungkinkan pembayaran instan dan mudah.
Melalui layanan perbankan online, seseorang dapat dengan cepat mentransfer uang dari satu rekening ke rekening lain tanpa perlu pergi ke bank fisik.
Bisnis online dan e-commerce telah mengubah cara kita berbelanja. Kita dapat memesan barang atau jasa dari kenyamanan rumah dan membayarnya secara digital.
Berikut adalah perbedaan utama antara transaksi konvensional dan transaksi digital.
Transaksi digital umumnya lebih cepat daripada konvensional. Pembayaran bisa terjadi dalam hitungan detik, sementara transfer bank tradisional memerlukan waktu hingga beberapa hari.
Transaksi digital lebih mudah dilakukan karena Anda tidak perlu membawa uang tunai atau menulis cek. Cukup dengan beberapa ketukan di perangkat seluler Anda, Anda dapat membayar barang atau jasa.
Transaksi konvensional seringkali memerlukan biaya tambahan seperti biaya transfer bank. Transaksi digital seringkali lebih ekonomis.
Transaksi digital meninggalkan jejak elektronik yang bisa digunakan untuk pelacakan dan pelaporan. Hal ini bisa membantu dalam pemantauan keuangan dan keamanan.
Dengan transaksi digital, Anda dapat bertransaksi dengan pihak di seluruh dunia tanpa batasan geografis.
Peralihan ke transaksi digital telah mengubah cara kita mengelola keuangan, berbelanja, dan berbisnis. Ini memberikan kemudahan yang besar dan meningkatkan efisiensi, tetapi juga memunculkan tantangan baru, terutama terkait dengan keamanan dan privasi.
Pemahaman yang baik tentang perbedaan antara transaksi konvensional dan digital adalah penting dalam era yang semakin terkoneksi ini, sehingga kita dapat mengambil keputusan keuangan yang bijaksana dan menjaga keamanan finansial kita.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.