Mengenal Retargeting, Strategi Meningkatkan Penjualan yang Ampuh

Edukasi Bisnis

January 2, 2024

Hanna Khairunnisa

Seiringberjalannya teknologi, strategi pemasaran terus berkembang. Salah satu teknik yang terbukti efektif dalam meningkatkan penjualan adalah retargeting. Retargeting merupakan pendekatan yang memanfaatkan data perilaku pengguna untuk menargetkan kembali iklan kepada mereka yang sebelumnya telah berinteraksi dengan suatu merek atau website.

Pada artikel ini, Delegasi akan menjelaskan lebih dalam mengenai retargeting dan bagaimana strategi ini dapat menjadi andalan dalam meningkatkan penjualan.

Definisi Retargeting dan Cara Kerjanya

Retargeting adalah metode pemasaran digital yang bertujuan menargetkan ulang iklan kepada pengguna yang sebelumnya telah berinteraksi dengan suatu merek, produk, atau situs web. Ini dilakukan dengan memanfaatkan cookie browser untuk melacak aktivitas online pengguna, seperti kunjungan ke suatu situs web, dan menampilkan iklan kepada mereka di berbagai platform online.

Teknik ini bekerja dengan cara mengingatkan atau mengulangi tawaran kepada pengguna yang sebelumnya menunjukkan minat pada suatu produk atau layanan. Misalnya, ketika seseorang mengunjungi situs e-commerce tetapi tidak menyelesaikan pembelian, mereka kemungkinan besar akan melihat iklan produk tersebut di berbagai situs yang mereka kunjungi nantinya.

Mengapa Retargeting Penting dalam Peningkatan Penjualan

Retargeting tak hanya sekadar alat pemasaran, tapi juga strategi yang berperan penting dalam mengkomunikasikan pesan secara lebih terarah kepada audiens yang relevan. Berikut adalah beberapa alasan lebih rinci mengapa retargeting memiliki peranan sentral dalam strategi pemasaran modern.

1. Meningkatkan Kembali Minat yang Tertunda

Retargeting berperan sebagai pengingat yang efektif kepada calon konsumen. Ketika seseorang telah menunjukkan minat dengan melihat produk atau bahkan menambahkannya ke dalam keranjang belanja namun tak menyelesaikan pembelian, retargeting memberikan peluang untuk mengulang tawaran tersebut.

Melalui iklan yang disesuaikan, mereka diingatkan kembali tentang produk yang sebelumnya menarik perhatian mereka. Hal ini dapat menciptakan insentif tambahan bagi mereka untuk kembali dan menyelesaikan proses pembelian.

2. Personalisasi Pesan untuk Tingkatkan Konversi

Salah satu kekuatan utama retargeting adalah kemampuannya untuk menyesuaikan pesan sesuai dengan perilaku pengguna. Dengan menggunakan data yang terkumpul, iklan dapat disesuaikan secara khusus untuk menangkap minat mereka. Strategi personalisasi ini meningkatkan kemungkinan konversi karena pesan yang disampaikan sesuai dengan apa yang telah diperlihatkan minatnya oleh pengguna.

3. Membangun Kesadaran Merek yang Berkesan

Meskipun tidak semua pengguna langsung melakukan pembelian setelah terpapar iklan retargeting, namun teknik ini memiliki efek jangka panjang dalam membangun kesadaran merek. Dengan secara konsisten mempertahankan eksposur merek kepada audiens yang relevan, retargeting membantu merek tetap berada di benak pengguna. Ketika mereka akhirnya siap untuk membeli, kemungkinan besar mereka akan lebih memilih merek yang telah mereka lihat secara konsisten.

4. Mengurangi Tingkat Tinggalkan atau Pembelian Terputus

Tingkat tinggalkan di tengah jalan saat proses pembelian dapat menjadi masalah besar bagi banyak bisnis. Retargeting memberikan solusi dengan memberikan pengingat kepada konsumen potensial yang telah meninggalkan proses pembelian. Iklan yang disajikan kembali kepada mereka membantu mengurangi tingkat tinggalkan ini, mendorong mereka untuk kembali dan menyelesaikan transaksi yang tertunda.

Strategi Dasar Retargeting

Retargeting bukanlah sekadar meletakkan iklan kembali di depan pengguna yang pernah berkunjung ke situs web Anda. Ini adalah tentang memahami audiens Anda dengan mendalam dan merumuskan strategi yang komprehensif untuk menjangkau mereka secara efektif. Berikut adalah strategi dasar yang dapat ditingkatkan dengan pendekatan yang lebih rinci.

1. Analisis Mendalam terhadap Perilaku Pengguna

Menggali lebih dalam untuk memahami perilaku pengguna adalah langkah pertama yang sangat penting dalam strategi retargeting yang sukses. Analisis mendalam terhadap data perilaku pengguna membantu mengidentifikasi kelompok audiens mana yang memiliki potensi tertinggi untuk dikembalikan ke situs web Anda. Ini melibatkan melihat tidak hanya kunjungan situs web, tetapi juga tindakan spesifik seperti interaksi dengan konten, waktu yang dihabiskan di halaman, atau bahkan pembelian sebelumnya.

2. Pemilihan Platform Retargeting yang Tepat

Pemilihan platform untuk menampilkan iklan kembali haruslah tepat sesuai dengan profil audiens Anda. Google Ads, Facebook Ads, atau platform retargeting khusus memiliki kelebihan dan pendekatan yang berbeda. Melakukan penelitian yang cermat untuk memahami di mana audiens Anda lebih cenderung berada dan berinteraksi secara online adalah kunci dalam memilih platform yang tepat.

3. Pelacakan Pengunjung Situs Web yang Efektif

Alat pelacakan yang andal adalah fondasi dari strategi retargeting yang efektif. Memantau aktivitas pengguna di situs web Anda memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan konten Anda. Dengan memahami langkah-langkah yang mereka ambil, Anda dapat membangun kampanye retargeting yang lebih terfokus dan relevan.

4. Menciptakan Konten yang Relevan dan Menarik

Kunci dari kesuksesan retargeting adalah konten yang dapat menarik kembali perhatian pengguna. Menciptakan iklan yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga relevan dengan perjalanan konsumen adalah hal yang krusial. Iklan yang disajikan kembali haruslah memberikan nilai tambah atau insentif yang memikat, yang mendorong pengguna untuk kembali dan melanjutkan interaksi dengan merek Anda.

Retargeting Melalui Berbagai Saluran

Retargeting tidak hanya tentang menampilkan iklan kembali kepada pengguna yang telah berinteraksi dengan merek Anda, tetapi juga tentang melakukan hal ini dengan tepat dan di tempat yang tepat. Penggunaan berbagai saluran memberikan kesempatan untuk mencapai audiens yang lebih luas dengan cara yang lebih spesifik. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diperluas dalam retargeting melalui berbagai saluran.

1. Retargeting melalui Iklan Display

Menampilkan iklan di berbagai situs web yang dikunjungi oleh pengguna adalah salah satu cara paling umum dalam retargeting. Namun, pendekatan ini dapat ditingkatkan dengan menyasar situs-situs web yang lebih spesifik, mengidentifikasi situs-situs yang secara konsisten dikunjungi oleh audiens target Anda, atau menggunakan konten yang lebih dinamis untuk menarik perhatian mereka.

2. Retargeting melalui Email Marketing

Mengirimkan email yang disesuaikan berdasarkan perilaku pengguna sebelumnya adalah cara yang efektif untuk tetap terhubung dengan pelanggan Anda. Namun, retargeting melalui email dapat ditingkatkan dengan melakukan segmentasi yang lebih cermat berdasarkan perilaku, menyusun pesan yang lebih personal, dan menciptakan strategi follow-up yang lebih terarah.

3. Retargeting melalui Media Sosial

Menampilkan iklan kembali kepada pengguna di platform media sosial adalah salah satu cara untuk mempertahankan eksposur merek di antara audiens yang telah berinteraksi dengan merek Anda sebelumnya. Namun, strategi ini dapat ditingkatkan dengan mengoptimalkan penggunaan algoritma media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih relevan, serta dengan menyajikan iklan yang lebih kreatif dan menarik.

Pengukuran dan Analisis Retargeting

Pengukuran dan analisis merupakan inti dari setiap strategi pemasaran yang sukses, dan hal itu tidak berbeda dalam retargeting. Dengan pendekatan yang lebih terperinci dalam mengukur dan menganalisis kampanye retargeting, Anda dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam dan mengambil langkah-langkah yang lebih tepat. Berikut adalah poin-poin yang dapat dikembangkan lebih lanjut.

1. Metrik Penting dalam Retargeting

Selain metrik dasar seperti tingkat konversi, tingkat klik balik, atau ROI, terdapat beragam metrik lain yang dapat memberikan gambaran yang lebih holistik tentang efektivitas kampanye retargeting. Misalnya, perlu dipertimbangkan pula metrik terkait tingkat interaksi lanjutan setelah pengguna melihat iklan kembali, waktu yang dihabiskan di situs web setelah retargeting, atau bahkan perubahan dalam perilaku pembelian jangka panjang setelah interaksi retargeting.

2. Penggunaan Alat Analisis yang Lebih Terperinci

Penggunaan alat analisis yang tepat sangat penting dalam mengukur efektivitas retargeting. Selain alat analisis umum seperti Google Analytics, platform retargeting sering kali menyediakan alat yang lebih spesifik yang memungkinkan untuk memahami kinerja iklan secara lebih mendalam. Menerapkan teknologi dan alat yang canggih dapat membantu dalam melacak perjalanan pengguna secara lebih terperinci dan memberikan wawasan yang lebih kaya.

3. Analisis yang Menyeluruh terhadap Hasil Retargeting

Mengulas hasil kampanye retargeting secara berkala bukan hanya tentang melihat angka-angka, tetapi juga tentang mengidentifikasi pola, tren, dan insight yang dapat digali dari data tersebut. Analisis mendalam memberikan kesempatan untuk menemukan area yang perlu ditingkatkan, melihat perubahan perilaku konsumen, dan membuat strategi yang lebih presisi untuk meningkatkan efektivitas kampanye retargeting di masa depan.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.