PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
February 3, 2024
Krisna Prihantoro
Bisnis print on demand sedang populer di berbagai kalangan masyarakat. Hal ini membuka peluang bagimu yang ingin memasuki dunia bisnis tanpa beban pengelolaan stok. Dengan konsep inovatif ini, kamu bisa menciptakan dan menjual produk kustom tanpa harus menanggung risiko modal yang besar.
Melalui artikel ini, Delegasi akan membantumu memulai bisnis print on demand, memberikan wawasan mendalam tentang potensinya serta memberikan tips praktis untuk sukses dalam menjalankan model bisnis yang sedang naik daun ini.
Print on demand (POD) merupakan sebuah model bisnis di mana produk, seperti pakaian, aksesori, atau dekorasi rumah, diproduksi secara spesifik hanya pada saat terjadi pesanan dari konsumen. Konsep ini berbeda dengan model bisnis tradisional yang umumnya melibatkan produksi dalam jumlah besar sebelum terjadinya permintaan pasar.
Dalam model bisnis print on demand, produk tidak diproduksi secara massal dan disimpan dalam stok, melainkan dicetak secara digital sesuai dengan permintaan pelanggan. Hal ini memungkinkan tingkat kustomisasi yang tinggi, karena desain produk dapat disesuaikan dengan preferensi dan keinginan individu tanpa keharusan untuk menyimpan persediaan barang jadi.
Menurut penelitian Grand View Research, industri print-on-demand (POD) diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 26.1% hingga tahun 2030. Proyeksi pertumbuhan ini menunjukkan potensi besar dalam bisnis model POD, dengan adopsi yang terus meningkat dan daya tarik pasar yang kuat.
Memulai bisnis print on demand bisa menjadi langkah yang menarik dan berpotensi menguntungkan. Berikut adalah beberapa langkah memulai bisnis print on demand:
Pilih jenis produk yang ingin kamu jual melalui layanan print on demand. Apakah itu baju, aksesoris, dekorasi rumah, atau produk kustom lainnya. Fokus pada produk yang memiliki permintaan tinggi atau sesuai dengan passion dan minat target pasar.
Lakukan riset untuk memahami audiens targetmu. Siapa mereka, apa kebutuhan dan preferensi mereka, serta bagaimana kamu bisa menyajikan produk print on demandmu sesuai dengan selera mereka. Riset ini akan membantu dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif.
Lakukan riset pasar dengan menganalisis pesaing, tren pasar, dan keunikan yang dapat kamu tawarkan. Riset ini membantu kamu memahami bagaimana memposisikan bisnismu dalam lingkungan yang kompetitif.
Pilih pemasok atau layanan print on demand yang sesuai dengan kebutuhanmu. Pastikan mereka menyediakan kualitas bahan baku yang baik, berbagai jenis produk, dan fleksibilitas dalam proses produksi. Pertimbangkan juga faktor harga dan keandalan pemasok.
Pilih platform penjualan yang sesuai dengan model bisnismu. Apakah itu melalui toko online sendiri, platform e-commerce, atau hanya melalui sosial media. Pilih platform yang memudahkan integrasi dengan layanan print on demand dan menyediakan lingkungan yang ramah pengguna.
Desain mockup produk untuk memvisualisasikan bagaimana produkmu akan terlihat. Mockup membantu dalam pemasaran dan memberikan gambaran yang jelas kepada pelanggan potensial tentang produk yang mereka beli. Kamu bisa menggunakan berbagai alat atau layanan online untuk membuat mockup dengan mudah.
Rencanakan strategi pemasaran untuk meningkatkan visibilitas produk dan menarik pelanggan. Kamu bisa menggunakan hasil dari riset audiens dan pasar untuk merancang strategi pemasaran yang sesuai. Pertimbangkan untuk membuka program afiliasi untuk mendorong penjualan.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat memulai bisnis print on demand dengan lebih terarah dan efektif. Penting untuk terus mengikuti tren pasar, mendengarkan umpan balik pelanggan, dan terus berinovasi agar bisnismu tetap relevan dan berkembang.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.