PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
March 28, 2024
Krisna Prihantoro
Pecel lele menjadi salah satu hidangan yang sangat populer di Indonesia. Karena permintaan yang besar, usaha pecel lele telah menjadi pilihan banyak orang untuk merintis bisnis kuliner. Namun yang patut diingat ketika kamu menjalankan jenis usaha ini, pengelolaan bahan baku menjadi kunci utama dalam menjaga kualitas dan konsistensi cita rasa yang dihasilkan.
Lebih dari itu, lontrol pemakaian bahan baku juga memainkan peran yang signifikan dalam menjaga profitabilitas usaha. Dalam artikel ini, kami akan mengulas lebih lanjut tentang strategi pengelolaan bahan baku yang efektif untuk membantumu membangun usaha pecel lele yang sukses.
Dalam pembuatan pecel lele, terdapat beberapa bahan baku utama yang memberikan karakteristik unik pada hidangan yang berasal dari Lamongan ini. Beberapa bahan baku utama dalam usaha pecel lele, antara lain:
Pertama-tama, lele menjadi bahan utama yang identik dengan pecel lele. Lele dipilih karena dagingnya yang lembut dan memiliki rasa yang gurih saat digoreng. Selain lele, beberapa warung pecel lele juga menawarkan opsi tambahan berupa ayam, memberikan variasi menu bagi pelanggan.
Tahu dan tempe juga merupakan bahan baku yang tak terpisahkan dalam hidangan pecel lele. Kedua bahan tersebut umumnya digoreng hingga renyah dan disajikan sebagai pelengkap lele. Tahu dan tempe memberikan variasi tekstur dan rasa yang menyempurnakan pengalaman menyantap pecel lele.
Cabai segar menjadi bahan utama pembuatan sambal cabai yang menjadi citi khas hidangan pecel lele. Karena harganya yang cenderung fluktuatif, kamu perlu betul-betul mengetahui cara mengelola jenis bahan baku ini.
Lalapan berupa sayuran juga memainkan peran penting dalam menyajikan pecel lele. Daun kemangi, kubis, kacang panjang, dan tomat sering digunakan sebagai pelengkap untuk memberikan kesegaran dan keseimbangan rasa dalam hidangan ini.
Yang tidak boleh terlupakan adalah bumbu-bumbu khas pecel lele, terutama bumbu kacang. Bumbu kacang tersebut terbuat dari kacang tanah, gula, garam, air asam, serta bumbu lain seperti bawang putih dan terasi. Bumbu ini memberikan cita rasa khas yang membedakan pecel lele dari hidangan lainnya.
Dalam mengelola penggunaan bahan baku, ada beberapa langkah yang dapat kamu ambil untuk memastikan penggunaan yang optimal sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
Pertama-tama, penting untuk memiliki sistem pencatatan yang terorganisir dan akurat untuk setiap bahan baku yang digunakan. Hal ini dapat dilakukan dengan mencatat setiap transaksi pembelian bahan baku, termasuk jumlah, harga, dan tanggal pembelian.
Dengan catatan yang lengkap, kamu dapat melacak persediaan bahan baku dengan lebih efektif dan mengidentifikasi setiap ketidaksesuaian antara penggunaan aktual dan yang diharapkan.
Selanjutnya, SOP yang jelas dan terstruktur diperlukan untuk mengatur penggunaan bahan baku. SOP ini harus mencakup prosedur standar untuk persiapan, penyimpanan, dan penggunaan setiap bahan baku, mulai dari lele, ayam, tahu, tempe, hingga bumbu-bumbu.
Dengan mengikuti SOP yang telah ditetapkan, karyawan dapat memastikan bahwa setiap tahap produksi dilakukan secara konsisten dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Penggunaan alat ukur yang tepat juga penting dalam mengontrol bahan baku. Misalnya, menggunakan timbangan yang akurat untuk mengukur jumlah bahan baku yang digunakan dalam setiap sajian pecel lele. Langkah ini dapat mengurangi risiko pemborosan bahan baku dan memastikan bahwa setiap sajian pecel lele memiliki proporsi yang tepat dari setiap komponennya.
Terakhir, kamu perlu melakukan pemantauan persediaan secara berkala untuk mengidentifikasi setiap ketidaksesuaian atau kebocoran bahan baku yang mungkin terjadi. Ini membantumu untuk mengidentifikasi tren penggunaan bahan baku dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan, seperti menyesuaikan jumlah pesanan atau memperbarui SOP.
Untuk menyingkat semua proses ini, kamu dapat memanfaatkan teknologi yang membantu dalam mengontrol bahan baku. Solusi seperti asisten keuangan virtual Delegasi dapat membantu dalam melacak persediaan bahan baku, menghasilkan laporan analisis persediaan, dan bahkan memberikan peringatan jika terjadi kekurangan atau kelebihan persediaan.
Delegasi akan memberimu wawasan yang lebih baik tentang penggunaan bahan baku dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas usaha pecel lele yang kamu jalankan.
Mengontrol pemakaian bahan baku merupakan langkah penting dalam bisnis kuliner seperti usaha pecel lele karena memiliki beberapa alasan yang sangat signifikan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mengontrol pemakaian bahan baku sangat penting:
Mengontrol pemakaian bahan baku membantu mengelola biaya operasional secara efisien. Dengan mengetahui berapa banyak bahan baku yang digunakan dalam setiap sajian, pemilik usaha dapat menghitung dengan lebih tepat biaya produksi dan memastikan bahwa tidak ada pemborosan yang tidak perlu terjadi.
Baca juga: Usaha Makin Untung Dengan Mengurangi Biaya Operasional Bahan Baku
Pengontrolan pemakaian bahan baku sesuai dengan standar yang ditetapkan, memastikan konsistensi kualitas setiap sajian yang disajikan kepada pelanggan. Ini sangat penting untuk mempertahankan citra merek yang baik dan memenuhi harapan pelanggan secara konsisten.
Dengan memantau pemakaian bahan baku secara teratur, kamu juga dapat mengidentifikasi kekurangan atau kebocoran persediaan yang mungkin terjadi. Hal ini memungkinkanmu untuk mengambil tindakan cepat, seperti menyesuaikan jumlah pesanan atau meningkatkan kontrol persediaan, untuk menghindari gangguan dalam operasi bisnis.
Tanpa pengendalian yang tepat, ada risiko pemborosan bahan baku yang tidak hanya mengakibatkan kerugian finansial tetapi juga merugikan lingkungan. Proses kontrol pemakaian bahan baku dapat meminimalkan pemborosan dan menjaga bisnis tetap berkelanjutan.
Kontrol pemakaian bahan baku juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi limbah dan konsumsi sumber daya alam. Langkah-langkah seperti mengurangi pembelian berlebihan dan memanfaatkan bahan baku pecel lele secara efisien untuk membantu mengurangi jejak sampah.
Mengetahui secara tepat berapa banyak bahan baku yang diperlukan untuk setiap sajian memungkinkan optimalisasi proses produksi. Hal ini dapat menghasilkan efisiensi yang lebih baik dalam penggunaan tenaga kerja, waktu, dan sumber daya lainnya, sehingga meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.