PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Akuntansi & Keuangan
August 15, 2023
Hanna Khairunnisa
Laporan neraca adalah salah satu alat penting dalam dunia akuntansi yang memberikan gambaran menyeluruh tentang posisi keuangan bisnis pada suatu titik waktu tertentu. Laporan ini tidak hanya memberikan gambaran sekilas tentang posisi keuangan suatu perusahaan, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang struktur keuangan, likuiditas, serta kesehatan finansial secara keseluruhan.
Pemilik bisnis perlu memahami konsep laporan neraca dan cara menyusunnya agar para pebisnis dapat meraih manfaat yang lebih besar dalam mengukur kinerja dan mengambil keputusan strategis.
Dalam artikel ini, Delegasi akan menjelaskan konsep laporan neraca, komponen-komponennya, dan langkah-langkah praktis dalam menyusunnya.
Laporan neraca adalah laporan fundamental sebuah bisnisuntuk menyusun laporan keuangan bersama dengan laporan arus kas, laporan laba rugi, dan laporan laba ditahan. Laporan ini mencerminkan hubungan antara sumber daya yang dimiliki pebisnis (aset) dan sumber pendanaan yang digunakan (kewajiban dan ekuitas).
Dengan menganalisis laporan neraca, pemangku kepentingan, seperti investor, kreditor, dan manajemen, dapat memahami sejauh mana pebisnis memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dan meneruskan operasinya.
Laporan neraca terdiri dari beberapa komponen utama yang mencerminkan struktur keuangan perusahaan. Berikut ini adalah komponen neraca.
Aset adalah sumber daya yangdimiliki pebisnis. Aset dapat dibagi menjadi dua kategori: aset lancar dan aset tetap. Aset lancar mencakup kas, piutang,persediaan, dan aset lain yang diperkirakan akan diubah menjadi uang dalam jangka waktu singkat. Aset tetap meliputi properti, peralatan, dan investasi jangka panjang.
Kewajiban adalah kewajiban finansial yang harus dibayar oleh pebisnis kepada pihak ketiga. Seperti aset, kewajiban juga dapat dibagi menjadi dua kategori: kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban lancar mencakup hutang dagang, pinjaman jangka pendek, dan kewajiban lain yang jatuh tempo dalam waktu singkat. Kewajiban jangka panjang termasuk pinjaman jangka panjang dan obligasi.
Ekuitas, juga dikenal sebagai modal pemilik atau modal sendiri, adalah selisih antara aset dan kewajiban. Ini mencerminkan klaim pemilik terhadap aset pebisnis setelah semua kewajiban terpenuhi. Ekuitas dapat dibagi menjadi beberapa komponen, seperti modal saham, laba ditahan, dan lain-lain.
Adapun rumus neraca keuangan sebagai berikut:
Total Aset = Total Kewajiban + Total Ekuitas
Dalam menyusun laporan neraca yang informatif dan akurat, langkah-langkah berikut dapat diikuti dengan teliti:
Mulailah dengan mengidentifikasi dan mengumpulkan data finansial yang diperlukan tentang aset, kewajiban, dan ekuitas pebisnis. Pastikan data ini mencakup informasi terbaru dan akurat, termasuk catatan transaksi terbaru hingga akhir periode pelaporan.
Setelah data finansial dikumpulkan, lanjutkan dengan melakukan pemisahan antara aset lancar dan asettetap. Dalam daftar aset pebisnis, identifikasilah dengan seksama setiap jenis aset, seperti kas, piutang, persediaan, dan juga aset tetap seperti properti dan peralatan.
Pisahkan kewajiban pebisnis secara seksama menjadi kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. Ini membutuhkan pemahaman yang jelas tentang sifat dan jatuh tempo dari kewajiban, seperti hutang dagang, pinjaman jangka pendek, serta pinjaman jangka panjang dan obligasi.
Setelah pemisahan dan identifikasi, lakukan perhitungan total untuk setiap kelompok aset dan kewajiban. Jumlahkan nilai dari semua aset lancar dan aset tetap secara terpisah. Begitu juga, hitunglah total dari semua kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.
Lanjutkan dengan menghitung ekuitas pebisnis. Ekuitas adalah selisih antara total aset dan total kewajiban, yang mencerminkan klaim pemilik terhadap sumber daya pebisnis. Perhitungan yang cermat sangat penting untuk memastikan keseimbangan antara sumber daya dan kewajiban.
Dalam langkah terakhir ini,gunakan semua data yang telah diidentifikasi dan dihitung untuk menyusun laporan neraca yang akurat. Susunlah komponen-komponennya dalam format yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Pastikan semua angka dan informasi tercantum dengan jelas dan rapi.
Fungsi neraca sangat penting bagi manajemen, investor, kreditor, analis keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengukur kesehatan finansial dan stabilitas bisnis. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari neraca:
Fungsi utama neraca adalah memberikan gambaran tentang keseimbangan antara aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan. Ini memungkinkan pemangku kepentingan untuk melihat apakah perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya.
Neraca membantu dalam mengidentifikasi likuiditas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Dengan melihat proporsi aset lancar terhadap kewajiban lancar, pemangku kepentingan dapat menilai apakah perusahaan dapat dengan mudah memenuhi kewajiban finansialnya.
Fungsi neraca juga termasuk dalam menilai solvabilitas perusahaan. Solvabilitas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjang. Dengan menganalisis komponen kewajiban jangka panjang dan ekuitas dalam neraca, pemangku kepentingan dapat menilai apakah perusahaan memiliki kapasitas untuk membayar kewajiban jangkapanjangnya.
Neraca dapat membantu dalam mengukur pertumbuhan perusahaan dari waktu ke waktu. Dengan membandingkan neraca dari periode sebelumnya dengan neraca saat ini, pemangku kepentingan dapat melihat bagaimana aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan telah berubah dan berkembang.
Neraca juga membantu dalam mengidentifikasi perubahan dalam struktur keuangan perusahaan. Pemangku kepentingan dapat melihat pergeseran antara aset lancar dan aset tetap, sertaantara kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang, yang memberikan gambaran tentang bagaimana perusahaan memanfaatkan sumber daya finansialnya.
Fungsi neraca dalam memberikan informasi yang jelas tentang posisi keuangan bisnis membantu dalam pengambilan keputusan. Keputusan investasi, pendanaan, dan pengelolaan sumber daya finansial dapat didasarkan pada informasi yang ada dalam neraca.
Laporan neraca adalah instrumen penting dalam laporan keuangan yang dapat memberikan gambaran posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Dengan memahami komponen-komponennya dan mengikuti langkah-langkah dalam menyusunnya, perusahaan dapat mendapatkan wawasan yang mendalam tentang kesehatan finansialnya.
Laporan neraca membantu perusahaan dan pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang lebih informasional, merencanakan strategi pertumbuhan, dan memastikan kelayakan finansial. Dengan pengetahuan tentang laporan neraca, perusahaan memiliki alat yang kuat untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif dan berkelanjutan.
Delegasi dapat membantu Anda mengelola laporan keuangan dan analisis bisnis secara akurat dan cepat. Sebagai asisten virtual keuangan, Anda tidak perlu lagi menghitung secara manual laporan keuangan bisnis Anda. Serahkan pembuatan laporan keuangan kepada Delegasi yang profesional dan berpengalaman dan rasakan kemudahannya.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.