PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
January 16, 2024
Krisna Prihantoro
Pernahkah kamu memikirkan konsekuensi yang mungkin terjadi jika rantai pasokan bisnismu terhambat? Ketika rantai pasokan atau supply chain terganggu, dampaknya dapat meluas ke berbagai aspek. Karenanya, manajemen rantai pasokan menjadi faktor kritis dalam menjaga kelancaran operasional dan keberlanjutan bisnismu.
Dalam artikel ini, Delegasi akan mengupas lebih dalam pengertian dan cara kerja manajemen rantai pasokan. Pemahaman ini dapat membantumu mengidentifikasi strategi yang tepat untuk mengatasi gangguan yang mungkin terjadi.
Manajemen rantai pasokan adalah pendekatan sistematis dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan aktivitas yang terkait dengan aliran barang atau layanan dari pemasok hingga konsumen akhir.
Rantai pasokan mencakup serangkaian proses, mulai dari pengadaan bahan baku, produksi, distribusi, hingga pengiriman produk atau layanan kepada pelanggan. Ini menjadi kunci dalam memastikan kelancaran operasional bisnis, meningkatkan respons terhadap perubahan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Kesuksesan suatu bisnis dimulai dari manajemen rantai pasokan yang efisien. Perencanaan, eksekusi, dan pemantauan rantai pasokan sangat penting dalam memenuhi tuntutan pelanggan dan mencapai target bisnis. Berikut beberapa poin kunci yang menunjukkan pentingnya manajemen pasokan:
Biaya material, manufaktur, dan logistik merupakan elemen kunci dalam menentukan harga barang/jasa. Untuk menyediakan produk kepada pelanggan dengan harga yang wajar, penting untuk memiliki rantai pasokan yang efisien.
Ini melibatkan tindakan seperti mengurangi pemborosan, mengelola inventaris dengan cerdas, dan meningkatkan nilai produksi serta kualitas bahan baku. Manajemen rantai pasokan yang baik akan membantu bisnis mengelola anggaran dengan lebih cerdas.
Selain pengurangan biaya, manajemen rantai pasokan juga berkontribusi pada perbaikan logistik dan manajemen pengembalian. Hasilnya, pelanggan akan mendapatkan pengiriman tepat waktu dan di tempat yang tepat.
Selain itu, manajemen rantai pasokan membantu dalam proses pembuatan faktur dan menangani layanan pasca-pengiriman, seperti pengumpulan produk cacat, pengembalian dana, dan penggantian produk. Semua ini berkontribusi pada peningkatan pengalaman pelanggan, menciptakan kepercayaan, dan meningkatkan efektivitas strategi pemasaran.
Manajemen rantai pasokan tidak hanya menangani bahan baku, tetapi juga setiap detail dalam infrastruktur. Hal ini memungkinkan bisnis untuk mengvisualisasikan setiap aspek dari proses produksi.
Dengan pemahaman yang mendalam terhadap infrastruktur, perusahaan dapat merencanakan perbaikan dan pengembangan untuk hasil yang lebih baik. Proses ini juga membantu dalam mendeteksi sekaligus mengeliminasi kesalahan dalam infrastruktur, mendukung produksi yang berkelanjutan dan efisien.
Manajemen rantai pasokan adalah suatu rangkaian aktivitas yang melibatkan berbagai tahapan yang harus dikelola dengan cermat. Setiap langkah dalam rantai pasokan ini berjalan secara berurutan, di mana hasil dari satu tahap menjadi input untuk tahap berikutnya.
Dalam dunia bisnis yang melibatkan berbagai peristiwa, bahan, waktu, dan usaha, perencanaan yang jelas dalam rantai pasokan sangat penting. Rencana yang dirancang dengan baik harus mempertimbangkan kebutuhan pelanggan, nilai perusahaan, dan citra perusahaan yang akan diproyeksikan.
Pengadaan dalam manajemen rantai pasokan mencakup pengumpulan dan pembuatan kesepakatan dengan vendor yang dapat menyediakan bahan sesuai permintaan. Pemilihan vendor berdasarkan kualitas, kuantitas, biaya, dan ketersediaan sangat menentukan keberhasilan rantai pasokan.
Setelah perencanaan struktur dan pengumpulan bahan baku, langkah berikutnya adalah mengoordinasikan proses manufaktur. Proses ini menjadi inti dari setiap bisnis produksi, di mana bahan baku diubah menjadi barang jadi melalui kerja sama antara tenaga kerja, mesin, dan teknologi.
Setelah produk dibuat, tahapan berikutnya adalah menempatkan produk di tangan pelanggan atau pengguna akhir, dikenal sebagai manajemen logistik dan kontrol inventaris. Pembangunan sistem pengiriman yang kuat menjadi kunci, mengingat interaksi pelanggan dengan perusahaan dimulai dengan pengiriman yang aman dan tepat waktu.
Kepuasan pelanggan erat kaitannya dengan efisiensi dalam layanan pelanggan yang responsif dan kebijakan pengembalian yang terdefinisi dengan baik. Hubungan antara citra merek, promosi, dan manajemen inventaris menjadi relevan dalam konteks manajemen pengembalian, yang melibatkan proses penting seperti logistik terbalik, pengalaman pelanggan, dan pemulihan aset.
Melalui pengelolaan cermat dalam setiap elemen ini, bisnis dapat menciptakan rantai pasokan yang efisien, responsif, dan mampu memenuhi tuntutan pasar secara optimal.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.