Tips Agar Tidak Over Budget Dalam Pengeluaran Usaha Kamu

Edukasi Bisnis

August 4, 2023

Krisna Prihantoro

Budgeting atau penyusunan anggaran merupakan langkah penting bagi bisnis untuk mencapai stabilitas keuangan. Ini dilakukan dengan merencanakan, meninjau, dan memperbarui pendapatan dan pengeluaran bisnis secara teratur. Proses ini harus dilakukan secara cermat agar bisnis kamu tidak mengalami over budget.

Selain kesalahan dalam penyusunan anggaran, over budget umumnya terjadi karena pengelolaan operasional bisnis tidak dilakukan secara tepat. Untuk itu, dalam artikel ini kami akan memberikan beberapa tips untuk menghindarinya dan menjaga keuangan bisnis kamu tetap terkendali.

Apa Itu Budgeting?

budgeting menghindari over budget

Budgeting, atau penyusunan anggaran, adalah proses merencanakan dan mengalokasikan dana secara terperinci untuk pendapatan dan pengeluaran dalam suatu periode tertentu, biasanya dalam satu tahun ke depan. Tujuanya adalah mencapai stabilitas keuangan, mengontrol pengeluaran, dan mencapai tujuan finansial yang telah ditetapkan.

Cara Melakukan Budgeting

Agar tidak over budget, penyusunan anggaran memerlukan detail akurat dari seluruh gambaran keuangan. Untuk kamu yang baru pertama kali melakukan budgeting, ini mungkin terasa sedikit rumit.

Namun, semuanya bisa menjadi mudah ketika memecah prosesnya menjadi langkah-langkah yang sederhna.  Berikut adalah langkah-langkah membuat anggaran yang akurat:

1. Hitung Pendapatan

Sebelum kamu dapat mulai mengatur budget keuangan, kamu perlu tahu berapa banyak pendapatan yang diterima bisnismu setiap bulan. Sertakan semua pendapatan yang bisa diandalkan untuk diterima secara teratur. Pastikan untuk menghitung jumlah pendapatan bersih setelah dipotong pajak, biaya, dan potongan lainnya.

2. Hitung Pengeluaran

Memastikan kamu menghitung semua pengeluaran adalah kunci untuk membuat budgeting yang akurat. Catat semua pengeluaran bulanan dengan detail. Bagi pengeluaran menjadi tiga kategori:

  • Pengeluaran Tetap: Ini termasuk tagihan bulanan seperti sewa tempat usaha, listrik, air, dan asuransi yang jumlahnya relatif stabil dari bulan ke bulan.
  • Pengeluaran Tidak Tetap: Ini termasuk pengeluaran bulanan yang fluktuatif, seperti pembelian bahan baku, transportasi, dan biaya promosi.
  • Pengeluaran Khusus: Ini adalah pengeluaran yang terjadi sesekali, seperti acara promosi khusus, perbaikan peralatan, atau biaya pelatihan karyawan.

3. Tentukan Target Keuangan  

Menetapkan target keuangan yang jelas dan spesifik merupakan langkah penting dalam budgeting. Dengan menetapkan tujuan yang konkret, kamu akan memiliki panduan yang jelas untuk mengarahkan langkah-langkah keuangan.  

4. Tetapkan Batas Pengeluaran

Setelah memiliki anggaran yang terperinci, langkah selanjutnya adalah menetapkan batas pengeluaran untuk setiap kategori. Pastikan angka yang ditetapkan tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Ini akan membantu bisnis kamu tetap dalam kendali keuangan dan mencegah pemborosan yang tidak perlu.

Sebagai contoh, apabila kamu telah menetapkan angka maksimum untuk pengeluaran pemasaran, maka selalu pastikan untuk tidak melebihi angka tersebut. Hal ini akan membuat bisnis kamu dapat lebih fokus pada alokasi dana yang lebih efisien dan produktif.

5. Periksa dan Review Anggaran secara Berkala

Anggaran yang telah disusun tidak statis, tetapi harus selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan bisnis dan kondisi keuangan yang berubah. Oleh karena itu, penting untuk secara berkala melakukan review dan penyesuaian anggaran.

Kesalahan Umum yang Menyebabkan Over Budget

Salah satu kesalahan paling umum dalam budgeting yang menyebabkan over budget adalah budgeting biaya yang tidak realistis. Jika biaya yang dianggarkan terlalu kecil, bisnis akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya.

Selain itu Anda mungkin tergoda untuk mengalokasikan budget lebih banyak pada pengeluaran yang tidak terlalu penting atau tidak berkontribusi pada pertumbuhan bisnis. Contohnya adalah pengeluaran untuk acara atau promosi yang tidak memberikan dampak signifikan pada pendapatan.

Salah menilai pengeluaran dan tidak memahami dampaknya pada keuangan bisnis dapat menyebabkan pemborosan. Mungkin ada beberapa pengeluaran yang sebenarnya dapat ditekan atau dihilangkan tanpa mengorbankan kinerja bisnis.

Kesalahan-kesalahan tersebut bisa diminimalisir menggunakan rasio biaya ideal. Ini adalah perbandingan antara pengeluaran yang dianggarkan dengan hasil yang diharapkan atau pendapatan yang dihasilkan. Dengan begitu, kamu dapat mengevaluasi apakah pengeluaran bisnis kamu sesuai dengan tujuan bisnis dan sebanding dengan manfaat yang diperoleh.

Dengan menggali dari beberapa referensi yang kredibel, Delegasi sebagai asisten keuangan virtual memberikan gambaran tentang berapa rasio biaya ideal yang bisa kamu jadikan acuan dalam budgeting. Cari tahu lebih banyak tentang analisa rasio biaya ideal Delegasi yang dapat membantu bisnis kamu menghindari over budget di sini.

Tips Menghindari Over Budget

over budget

Setelah kamu memahami bagaimana cara budgeting dengan baik dan benar, berikut adalah beberapa tips untuk menghindari over budget pada penerapan operasional bisnis sehari-hari:

Selalu Pantau Anggaran

Selalu monitor anggaran bisnis kamu secara teratur. Jika melihat ada potensi defisit atau kekurangan dana, segera tangani masalah ini agar tidak menimbulkan masalah jangka panjang. Tinjau kembali kebijakan perusahaan dan cari cara untuk mencegah pengeluaran berlebih.

Patuh Pada Batasan Pengeluaran

Setelah menetapkan batasan pengeluaran dengan jelas, pastikan semua pihak yang ada dalam bisnis kamu memahaminya dengan baik. Beri pemahaman secara konsisten untuk memastikan mereka patuh pada kebijakan, prosedur, dan batasan pengeluaran.

Siapkan Dana Cadangan

Selalu sisihkan dana cadangan atau dana darurat untuk mengatasi ketidakseimbangan di masa depan. Dana cadangan ini dapat membantu mengatasi situasi tak terduga atau keadaan darurat yang dapat menyebabkan over budget.

Patuh Pada Anggaran yang Ditetapkan

Edukasi karyawan yang memiliki akses pada dana tentang kebijakan dan prosedur pengeluaran yang berlaku. Berikan contoh nyata mengenai pengeluaran yang baik dan buruk. Implementasikan sistem pelacakan yang kuat agar lebih mudah mengidentifikasi kelebihan pengeluaran.

Efisiensi Pengeluaran

Evaluasi pengeluaran kantor kamu secara teratur untuk mengidentifikasi area di mana kamu dapat mengurangi biaya tanpa mengorbankan kualitas atau efisiensi. Misalnya, kamu bisa mengurangi penggunaan kertas dengan beralih ke dokumen digital atau menggunakan lampu hemat energi untuk mengurangi biaya listrik.

Pilih Vendor Secara Cermat

Jangan terburu-buru dalam memilih vendor hanya karena faktor kenyamanan atau waktu. Lakukan analisis yang cermat untuk memastikan kamu mendapatkan nilai terbaik dan potensi diskon dari vendor yang kamu pilih.

Dengan melakukan budgeting secara tepat dan konsisten menerapkan tips di atas, kamu akan mampu menghindari over budget serta meningkatkan efisiensi keuangan bisnis. Ciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan melalui pengelolaan budget yang tepat bersama Delegasi.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.