PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
June 16, 2023
Krisna Prihantoro
Desain kemasan produk merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun sebuah brand bisnis. Selain meningkatkan daya tarik produk Anda, desain kemasan yang eye-catching akan membedakan produk Anda dari para kompetior.
Kemasan produk yang baik bukan hanya tentang tampilan yang menarik. Lebih dari itu, kemasan produk harus mampu menciptakan pengalaman yang berkesan bagi konsumen. Pengalaman yang berkesan adalah kunci dalam membangun hubungan jangka panjang antara konsumen dan brand Anda.
Sebelum membuat desain kemasan produk yang menjual, ada baiknya untuk mengenal jenis-jenis dari kemasan produk. Pemahaman ini penting agar Anda mampu merancang desain kemasan sesuai dengan fungsinya.
Secara umum kemasan produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu kemasan primer, sekunder dan tersier.
Ini adalah jenis kemasan yang sering disebut sebagai kemasan ritel. Selain melindungi produk, fungsi utamanya adalah untuk memberi informasi dan menarik pelanggan. Karenanya, jenis kemasan inilah yang lebih sering diasosiasikan dengan sebuah produk.
Jenis kemasan sekunder digunakan untuk mengirimkan produk telah dikemas dalam kemasan utama. Tujuannya adalah melindungi produk dan menjalankan fungsi branding selama pengiriman berlangsung. Meski begitu, jenis kemasan bisa pula digunakan sebagai kemasan pajangan, misalnya pada toko grosir bahan makanan.
Ini adalah jenis kemasan produk yang biasanya tidak terlihat oleh konsumen. Kemasan ini sering digunakan untuk melindungi produk dalam kemasan sekunder. Contohnya termasuk palet, bantalan bergelombang dan lainnya.
Setalah memahami jenis-jenis kemasan, penting untuk dicatat bahwa kemasan produk bukan hanya sebuah pelindung yang sekaligus memberikan informasi detail produk. Kemasan produk memiliki tanggung jawab besar dalam menarik pelanggan hingga memberikan pengalaman istimewa.
Oleh karena itu, Anda harus mencurahkan kreativitas untuk meningkatkan berbagai elemen dalam desain kemasan produk. Inilah beberapa cara agar Anda mampu membuat desain kemasan yang menjual dan memberikan pengalaman luar biasa kepada pelanggan.
Kemasan produk yang Anda buat harus berhubungan secara konsisten dengan identitas brand Anda. Tak hanya dari sisi logo, elemen lain seperti warna, gaya, font, bahasa hingga bentuk harus sesuai dengan brand yang telah Anda kembangkan.
Ketika kemasan produk Anda mencerminkan nilai-nilai dan pesan brand secara konsisten, konsumen akan lebih mudah mengenali produk Anda di pasaran. Ini juga akan meninggalkan kesan profesionalitas sehingga mereka merasa yakin memilih produk Anda.
Dengan menjaga keselarasan antara kemasan produk dan identitas brand, Anda bisa menciptakan pengalaman yang konsisten, memperkuat citra brand, dan membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan yang loyal.
Salah satu kesalahan fatal yang sering terjadi adalah merancang desain kemasan yang misterius. Misteri bukanlah hal yang buruk, namun membuat pelanggan Anda menebak-nebak segala sesuatu tentang produk di dalamnya jelas bukanlah ide yang bagus.
Desain kemasan produk harus selalu memberikan informasi dengan jelas brand serta produk yang ada di dalamnya. Alasannya, karena pelanggan hanya memiliki waktu beberapa detik untuk melihat kemasan dan memutuskan apakah akan membelinya.
Hal yang sama berlaku untuk kesederhanaan, mendesain terlalu over hanya akan merusak daya tariknya. Cari tahu apa yang disukai orang saat ini dan cobalah untuk memikirkan hal unik yang berkaitan, sesederhana itu.
Karena mata manusia sangat peka terhadap warna, elemen ini bisa mewakili atau membangkitkan emosi. Jadi tanpa meninggalkan identitas brand Anda, berikan palet warna yang menarik.
Misalnya, Anda bisa memilih warna hitam untuk menonjolkan keanggunan. Jika dipadukan dengan warna logam seperti emas atau perak, ini akan menciptakan kesan mewah. Sementara warna hijau bisa Anda pilih untuk menambah kesan organik dan ramah lingkungan.
Nuansa hijau yang lebih terang sering berarti terjangkau, sedangkan ujung spektrum warna yang lebih gelap dapat diasosiasikan dengan kemewahan.
Dalam desain kemasan produk, kepraktisan merupakan aspek desain yang sering diabaikan demi menambah penekanan pada estetika. Padahal, kemasan fungsional sangat bermanfaat bagi konsumen yang mungkin masih muda, penyandang disabilitas, maupun lansia.
Sebagai contoh, kecap yang dikemas dalam botol peras tidak hanya lebih praktis, namun juga berfungsi lebih baik bagi mereka yang memiliki keterbatasan mobilitas atau ketangkasan. Jadi fungsional adalah aspek penting yang harus Anda gali lebih dalam.
Pikirkan apa yang membuat produk Anda berbeda dari lusinan produk serupa di luar sana. Ini adalah unique selling point yang harus Anda tonjolkan dalam desain kemasan. Misalnya, layanan pelanggan yang sangat baik, garansi yang lebih lama atau produk dengan fitur unik.
Atau mungkin Anda menyisihkan persentase dari apa yang Anda hasilkan untuk kegiatan amal. USP produk Anda adalah sesuatu yang dibutuhkan pelanggan untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan, jadi tampilkan dengan jelas pada kemasan produk Anda.
Dalam membuat desain kemasan produk yang baik, Anda harus memastikan ukuran kemasan masuk akal dengan produk di dalamnya. Anda tentu tidak memerlukan kemasan yang besar untuk produk dengan ukuran kecil.
Hal itu tak hanya akan membuang sumber daya, namun juga mempengaruhi pengalaman konsumen. Kemasan yang tidak proporsional akan mengganggu kesan visual yang diinginkan. Sebaliknya, kemasan yang terlalu kecil mungkin tidak dapat memberikan perlindungan yang cukup pada produk.
Sehingga, penting bagi Anda untuk memilih ukuran kemasan yang sesuai dengan produk. Ini juga akan membantu Anda dalam efisiensi penggunaan bahan kemasan yang mengurangi biaya produksi.
Konsumerisme adalah salah satu penyumbang terbesar sampah dunia. Meskipun kemasan penting untuk menambah nilai jual, namun sebagai pelaku bisnis Anda perlu menyadari bagaimana hal itu memengaruhi lingkungan dalam jangka panjang.
Untuk alasan tersebut, usahakan untuk mendesain kemasan produk yang bisa digunakan kembali untuk tujuan lain. Misalnya, kotak kemasan pakaian yang bisa disulap menjadi gantungan baju. Atau jika tidak bisa digunakan kembali untuk hal lain, kemasan bisa dibuat dengan bahan yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi sampah plastik.
Desain produk yang brilian sangat penting untuk menambah nilai sebuah produk. Anda dapat menggunakan tips desain kemasan produk di atas sebagai panduan untuk merancang kemasan yang menjual.
Meski begitu, tidak hanya desain kemasan yang perlu Anda perhatikan dalam pengembangan produk. Sistem keuangan juga memainkan peran penting dalam meningkatkan nilai produk Anda. Sistem keuangan yang efisien memastikan kelancaran proses produksi, pengiriman, dan pengelolaan inventaris.
Platform asisten keuangan virtual yang memanfaatkan teknologi terkini seperti Delegasi bisa mengoptimalkan pengelolaan keuangan bisnis Anda. Delegasi dapat membantu Anda dalam analisa keuangan, laporan keuangan yang akurat dan terperinci, hingga panduan menentukan target penjualan. Lihat semua fitur canggih yang disediakan oleh Delegasi di sini.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.