PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
September 23, 2023
Hanna Khairunnisa
Bisnis apotek adalah bagian penting dalam industri perawatan kesehatan yang terus berkembang. Apotek berperan sebagai penyalur obat-obatan dan berbagai produk kesehatan kepada masyarakat. Agar bisnis berjalan dengan baik, pemilik bisnis harus bisa memahami laporan keuangan dengan baik.
Mengelola laporan keuangan yang akurat dan mudah dipahami adalah kunci kesuksesan bagi setiap bisnis, tidak terkecuali apotek. Laporan keuangan yang baik memberikan gambaran lengkap tentang kesehatan keuangan apotek, membantu dalam pengambilan keputusan strategis, dan memenuhi persyaratan perpajakan.
Dalam artikel ini, Delegasi akan membahas beberapa tips untuk membuat laporan keuangan apotek yang mudah dipahami, dengan fokus pada catatan pengeluaran, catatan pemasukan, catatan stok barang, catatan inventaris, dan catatan kas utama.
Sebelum Anda mulai membuat laporan keuangan, penting untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang operasi dan model bisnis apotek Anda. Ini akan membantu Anda mengidentifikasi transaksi keuangan yang relevan dan mengelompokkannya dengan benar dalam laporan.
Jika Anda sudah memahami karakter bisnis Anda, berikut cara yang bisa Anda lakukan dalam menyusun laporan keuangan.
Catat dan kategorikan semua pengeluaran apotek, termasuk pembelian obat-obatan, biaya operasional, gaji karyawan, listrik, air, dan lain-lain.
Gunakan sistem atau perangkat lunak untuk melacak pengeluaran harian. Ini membantu memantau dan mengontrol pengeluaran agar sesuai dengan anggaran.
Catat dengan cermat semua pemasukan dari penjualan obat-obatan, layanan kesehatan, atau produk lain yang dijual di apotek. Pisahkan pendapatan berdasarkan jenis, seperti penjualan obat bebas, resep, produk kesehatan, atau konsultasi apoteker. Ini membantu menganalisis kinerja penjualan secara lebih terperinci.
Lakukan pemeriksaan stok secara teratur untuk memastikan bahwa catatan stok barang sesuai dengan jumlah barang fisik yang ada di apotek. Periksa tanggal kedaluwarsa pada produk stok untuk menghindari penjualan barang yang telah kedaluwarsa.
Catat semua barang yang masuk dan keluar dari inventaris apotek, termasuk penambahan atau pengurangan stok barang. Lakukan penilaian inventaris secara teratur untuk memastikan bahwa nilai inventaris akurat dan sesuai dengan laporan keuangan.
Hal yang perlu diperhatikan bagi orang yang ingin menekuni bisnis ini adalah setiap pemilik apotek bertanggung jawab atas pengelolaan inventaris yang kompleks, termasuk penyimpanan dan pemusnahan obat-obatan yang kadaluwarsa atau tidak digunakan.
Rekam semua transaksi kas, baik yang masuk maupun keluar dari apotek. Ini termasuk transaksi penjualan, pembelian, pengeluaran operasional, dan lainnya. Selaraskan catatan kas dengan laporan bank dan pastikan bahwa saldo kas sesuai dengan catatan keuangan.
Penting untuk mencatat setiap transaksi dengan teliti. Pastikan bahwa setiap pembelian obat-obatan, pembayaran tagihan, dan penerimaan pendapatan dicatat dengan benar dalam sistem akuntansi Anda. Kesalahan pencatatan dapat menyulitkan proses pelaporan keuangan
Mengelola laporan keuangan apotek dengan baik adalah elemen kritis dalam menjaga keberhasilan dan kesehatan keuangan apotek. Dengan mengikuti tips ini dan memastikan pencatatan yang teliti dan akurat, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih baik untuk mengembangkan bisnis apotek Anda. Laporan keuangan yang baik membantu dalam pemantauan, evaluasi, dan peningkatan kinerja keuangan apotek secara keseluruhan.
Jika memungkinkan, konsultasikan dengan akuntan atau konsultan keuangan yang mengkhususkan diri dalam industri apotek untuk mendapatkan panduan lebih lanjut tentang bagaimana mengoptimalkan laporan keuangan Anda. Delegasi bisa jadi opsi terbaik Anda dalam membantu membuat laporan keuangan dan analisis bisnis dengan cepat dan akurat.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.