PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
January 12, 2024
Krisna Prihantoro
Sebagai pemilik bisnis, tentu saja kamu pernah bermimpi bahwa penjualan dalam bisnismu akan selalu mengalami pertumbuhan yang konsisten. Namun kenyataannya tidak selalu demikian, penjualan menurun bisa terjadi secara tiba-tiba dengan beragam alasan.
Nah, melalui artikel ini Delegasi akan memberikaan tips cerdas mengatasi penurunan penjualan. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan kamu dapat segera bangkit dan kembali membawa bisnismu ke jalur kesuksesan.
Berbagai faktor dapat menjadi penyebab utama penurunan penjualan. Berikut adalah beberapa alasan umum mengapa penjualan bisnismu mengalami penurunan:
Penjualan dapat dipengaruhi oleh faktor musiman atau siklus bisnis tertentu. Beberapa produk atau layanan mungkin lebih banyak dibutuhkan pada periode tertentu, sementara pada waktu lainnya, permintaan dapat menurun.
Jika strategi pemasaran tidak lagi efektif, penjualanmu sangat mungkin mengalami penurunan. Perubahan perilaku konsumen atau persaingan yang semakin ketat dapat membuat strategi pemasaran yang dulu berhasil menjadi kurang efektif.
Kesalahan dalam memprediksi penjualan selama proses perencanaan anggaran dapat mengakibatkan ketidaksesuaian antara ekspektasi dan kenyataan. Hal ini dapat menyebabkan ketidakmampuan bisnismu untuk mengatasi fluktuasi dalam permintaan pasar.
Ulasan buruk atau testimoni negatif dapat berdampak terhadap citra bisnis dan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Ini jelas menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penurunan penjualan.
Setelah memahami beberapa penyebab umum penurunan penjualan, berikut adalah beberapa tips cerdas yang dapat membantu mengatasi situasi tersebut:
Periksa data penjualan historis secara rinci. Identifikasi tren penjualan, pola musiman, dan perubahan perilaku pembelian pelanggan. Data ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang performa bisnis dalam kurun waktu tertentu. Lakukan survei atau wawancara langsung dengan pelanggan untuk mendapatkan feedback dari mereka.
Cobalah untuk mendongkrak penjualan dengan promosi khusus, diskon, atau paket bundel untuk kembali menarik perhatian pelanggan. Penawaran khusus untuk pelanggan setia juga dapat membantumu mempertahankan basis pelanggan.
Perbarui dan sesuaikan strategi pemasaran agar lebih relevan dengan perubahan dalam perilaku konsumen dan tren pasar. Pemantauan dan optimisasi terus-menerus sangat penting.
Coba berbagai pendekatan baru terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. Inovasi dapat mencakup perubahan pada fitur produk, pembaruan desain, atau penyediaan bundel penawaran yang menarik.
Amati strategi pesaing untuk mengetahui faktor apa yang membuat mereka berhasil. Identifikasi keunggulan bersaing dan cari cara untuk menonjolkan bisnismu di pasar.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.