PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
October 20, 2023
Hanna Khairunnisa
Bagi hasil merupakan model bisnis di mana keuntungan dibagi antara pihak-pihak yang terlibat dalam usaha, seperti pemilik bisnis dan mitra atau karyawan. Model ini sering digunakan dalam berbagai sektor, mulai dari restoran hingga investasi.
Menghitung keuntungan bisnis bagi hasil bisa menjadi tugas yang rumit, tetapi dengan pendekatan yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa semua pihak mendapatkan bagian yang adil.
Pada artikel ini, Delegasi akan memberikan tips tentang cara menghitung keuntungan bisnis untuk bagi hasil.
Menghitung keuntungan bagi hasil adalah proses untuk menentukan berapa jumlah keuntungan yang akan dibagi antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu bisnis atau proyek sesuai dengan kesepakatan awal. Berikut langkah-langkahnya.
Langkah pertama dalam menghitung keuntungan bisnis bagi hasil adalah mendefinisikan kesepakatan dengan sangat jelas. Ini mencakup persentase bagi hasil, tanggung jawab masing-masing pihak, serta cara keuntungan akan dihitung. Kesepakatan yang jelas akan mencegah konflik di masa depan.
Untuk menghitung keuntungan, Anda perlu mengidentifikasi semua sumber pendapatan bisnis. Ini mungkin termasuk penjualan produk atau layanan, pendapatan pasif, atau pendapatan dari investasi. Pastikan Anda mencatat semua sumber pendapatan secara rinci.
Untuk mendapatkan keuntungan bersih, Anda perlu mengurangkan semua biaya yang terkait dengan bisnis. Ini termasuk biaya operasional, gaji, biaya bahan baku, dan biaya lainnya. Pastikan Anda memiliki catatan yang akurat tentang semua biaya ini.
Berdasarkan kesepakatan awal, tentukan bagian masing-masing pihak dalam keuntungan. Ini biasanya dalam bentuk persentase. Misalnya, jika Anda dan mitra Anda sepakat untuk berbagi keuntungan 50-50, maka setengah dari keuntungan bersih akan menjadi milik masing-masing pihak.
Setelah mengidentifikasi pendapatan dan mengurangkan biaya, Anda dapat menghitung keuntungan bersih bisnis. Ini adalah jumlah yang akan dibagi antara pihak-pihak yang terlibat sesuai dengan kesepakatan.
Mengelola laporan keuangan yang akurat sangat penting dalam model bisnis bagi hasil. Dengan catatan yang baik, Anda dapat memantau kinerja bisnis secara berkala, mengidentifikasi perubahan tren, dan memastikan bahwa pembagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.